Rel KA 8.000 Km, sawah 3.000.000 Hektar jika Subsidi BBM dihapus, hari 95
Hari ini Jummat Wage tanggal 5 April adalah hari ke 95, dan menurut perhitungan M.S. Didu, sudah sekitar Rp 80 triliun dana subsidi BBM/listrik habis di 2013. Perkiraan distribusi yang tidak adil, ialah terjadinya kebocoran/ maupun dinikmati yg tidak berhak: 1) bocor/penyelundupan nilainya ditaksir sebanyak Rp 12 triliun, 2) dikonsumsi oleh orang mampu sebanyak Rp 52 triliun, 3) dinikmati oleh orang kota sekitar Rp 61 triliun, dan konsumen BBM di sekitar Jakarta senilai Rp 34 triliun, dan 4) kendaraan umum hanya senilai Rp, 3 triliun.
Jika dikonversi, maka dana subsidi tsb cukup untuk membiayai pembangunan 8.000 km rel kereta api atau jalan beraspal, atau jika digunakan untuk cetak sawah, maka diperoleh sawah seluas 3.000.000 ha dan dapat dimanfaatkan untuk menanam padi/ tebu/kedele/ bawang/ jagung dan lain-lain.
Mau lanjut? Bayangkan, ribuan tenaga kerja akan dapat ditampung untuk kerja pengoperasian jalan KA tersebut. Atau, jutaan petani baru akan menggarap lahan seluas 3.000.000 hektar yang tercetak tersebut.
Cuma bagaimanakah biaya operasionalnya untuk rel KA yang terbangun, atau biaya hidup dan modal kerja petani/ penanam? Itu urusan nanti, tetapi... bagaimana #ketidakadilan dan #pemborosan ini dapat segera berakhir?
Jangan korbankan potensi ekonomi bangsa demi hasrat dan syahwat politik semata.
Riza V. Tjahjadi
biotani@gmail.com
---o0o---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar