PNLH XIV Walhi
di Waingapu Sumba Timur,
sekilas
Terpilih: Dewan Nasional dan Eksekutif Nasional Walhi
Hmmmm
[26/9 07.31] Kusnadi241220: Press Release
*PROSES LPJ DAN PEMILIHAN DIREKTUR EN WALHI YANG CULAS*
Pekan Nasional Lingkungan Hidup XIV Wahana Lingkungan Hidup yang dilaksanakan pada 18 - 25 September 2025 di Gedung MPL Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dihadiri sejumlan 529 lembaga anggota WALHI dari 29 region propinsi dengan Tajuk "Daulat Rakyat Meneguhkan Ekonomi Nusantara untuk Keadilan Ekologis", diterpa badai kontroversi dengan dugaan kecurangan sistematis dalam proses pemilihan Direktur Eksekutif Nasional (EN). Hal tersebut menyeruak setelah sederet kejanggalan terjadi yang menjurus ke pelanggaran STATUTA dan Tata Tertib forum PNLH XIV WALHI.
" Kepemimpinan di WALHI tidak lahir dari sebuah ambisi personal, melainkan dari kepercayaan yang dibangun bersama. Jangan merusak WALHI lewat prilaku yang culas dalam proses konsolidasi politik organisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai adil, lestari dan beradab " tegas Refli Sakti Sanjaya sebagai peserta PNLH XIV dari lembaga anggota region WALHI Sulawesi Barat (SULBAR).
*Laporan Pertanggungjawaban Eksekutif Nasional (EN) yang amburadul*
Peserta PNLH XIV WALHI tidak punya kemampuan membaca dan memahami LPJ EN WALHI periode 2021 - 2025 dengan baik karena dokumen salinan LPJ tersebut baru diberikan ke peserta saat jelang dibacakan oleh Direktur EN WALHI. Padahal semestinya para lembaga anggota WALHI diberikan kesempatan lewat utusan lembaga yang jadi peserta PNLH untuk membaca secara cermat sehingga dapat memahami laporan pertanggung jawaban EN berdasarkan data dan informasi yg memadai dalam waktu yg cukup (minimal 1 minggu sebelum dilaporkan/dibacakan). Tindakan tersebut merupakan taktik dan strategi pembodohan pada peserta PNLH WALHI agar LPJ disahkan tanpa gangguan.
*Aturan Tata Tertib (Tatip) Diubah tanpa Prosedur Penetapan*
Pedoman draf Tatib yang dibuat dan diterbitkan Steering Committe (SC) PNLH WALHI XIV khususnya tentang penetapan jumlah Peserta Penuh dan Peserta Peninjau yang dinilai menyalahi prosedur. Begitupun SC tidak memiliki kewenangan dalam memimpin dan menetapkan keputusan-keputusan Sidang PNLH karena mereka termasuk Peserta Peninjau. Kewenangan dan tugas SC adalah mempersiapkan draf dan mengantarkan PNLH hingga terpilihnya Pimpinan Sidang Tetap. Oleh karena itu, sidang pleno pembahasan draf manual acara dan tatib adalah bagian dari salah satu pleno utama PNLH yang menghasilkan keputusan-keputusan penting yang wajib dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap yang merupakan peserta penuh (tidak boleh peserta peninjau).
*Dugaan Manipulasi Komposisi Peserta Penuh*
Jumlah Peserta penuh yang memiliki Hak Pilih berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengarah PNLH XIV WALHI No : 08/PP/PNLH XIV/IX/2025 Tentang Penetapan Peserta dan Peninjau PNLH XIV WALHI juga jadi sorotan. Karena dalam SK tersebut, jelas dinyatakan memutuskan bahwa peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara pada PNLH XIV WALHI 2025 yang berasal dari Lembaga Anggota WALHI berjumlah 503 orang. Terdiri dari 490 orang perwakilan dari lembaga anggota dan 13 orang dari perwakilan anggota individu. Pada tahapan proses Pemilihan Pemimpin Sidang, jumlah peserta yg berhak memberikan suara berjumlah 482 orang, sehingga SC selaku Panitia Pengarah, kembali membuat SK lagi tentang Penetapan Peserta PNLH XIV WALHI yang memiliki hak suara berjumlah 482 orang. Terdiri dari perwakilan lembaga anggota WALHI sebanyak 467 orang dan anggota individu 15 orang. Selanjutnya di tahapan Pemilihan Eksekutif Nasional (EN), peserta yang memiliki hak suara berubah lagi menjadi 510 orang. Perdebatan sangat alot mengenai kepastian jumlah peserta yang benar. Setelah dilakukan verifikasi faktual per Region atas desakan forum, maka diketahui jumlah peserta yang hadir secara fisik dalam PNLH XIV WALHI 2025 sebanyak 498 orang, bukan 510 orang. Sehingga jumlah tersebut disepakati dan ditetapkan lagi lewat SK. Hingga akhir perhitungan hasil suara pemilihan Direktur EN WALHI, didapatkan perolehan total jumlah suara sebanyak 499. Atas data dan fakta tersebut, jumlah peserta pemilik hak suara yang selalu berubah-ubah, maka patut diduga adanya permainan dan intervensi dari pihak tertentu. Langkah ini memicu beragam dugaan spekulasi yang didesain oleh SC dan OC PNLH XIV WALHI untuk melemahkan dan menguatkan calon tertentu.
*Pengunduran Diri Calon Direktur EN WALHI yang tidak Beradab*
Keanehan lain pda PNLH XIV WALHI 2025 yakni pada saat tahapan penyampaian visi misi para calon Direktur Eksekutif Nasional (EN) WALHI. Dimana tiba-tiba ada 2 calon Direktur EN setelah berorasi kemudian menyatakan mundur dan menyerahkan dukungannya ke calon lain. Calon tersebut adalah Sdr. Dana Tarigan dan Tubagus Soleh Ahmadi yang menyatakan bergabung dengan calon Sdr. Boy Jerry Even Sembiring. Sementara calon Sdr. Muhammad Al-Amin tetap maju sebagai wujud komitmen dan konsisten dalam memegang amanah mandat yang telah diberikan lebih dari 48 lembaga anggota dari 5 region WALHI, seperti yang tertulis pada kewajiban syarat bakal calon Direktur EN WALHI. Prilaku calon yang mundur secara lisan dan tiba-tiba tanpa ada surat pernyataan mundur secara tertulis dan dibuat serta diserahkan kepada SC maupun Pimpinan Sidang sejam ataupun sehari sebelum masuk penyampaian visi misi calon, merupakan cara-cara yang tidak elegan. Padahal di saat mereka mengajukan kesiapan diri terdaftar sebagai calon Direktur Eksekutif Nasional WALHI, tentunya memasukkan dokumen administrasi yang lengkap. Mestinya jika berkeinginan untuk mundur, hal yang sama juga dilakukan secara tertulis. Perilaku calon demikian dapat dianggap sebagai formalitas saja terdaftar sebagai calon serta menempatkan forum PNLH sebagai ajang permainan. Maka layak dipertanyakan integritas mereka sebagai aktivis lingkungan karena tidak linear perkataan mereka sewaktu melakukan kampanye sebagai calon dengan perbuatan yang dilakukan. Uji kompetensi dan uji publik yang mereka sudah lalui sebagai calon dengan otomatis menjadi catatan buruk dalam sejarah WALHI.
“Jangan biarkan demokrasi dan arah perjuangan di tubuh WALHI tercoreng oleh ambisi culas. Karena rakyat akan menjadi penilai yang baik dan bijak atas moral gerakan kita kedepan " ucap Refli Sakti Sanjaya dari region WALHI Sulawesi Barat yang menyuarakan kritik keras terhadap proses pelaksanaan pemilihan Direktur Eksekutif Nasional WALHI yang berlangsung di Waingapu Sumba Timur NTT.
[26/9 07.32] Kusnadi241220: https://www.aksioma.co.id/2025/09/proses-lpj-dan-pemilihan-direktur.html
[26/9 07.32] Kusnadi241220: https://sureq.co/proses-lpj-dan-pemilihan-direktur-en-walhi-yang-culas/
[26/9 07.32] Kusnadi241220: PNLH XIV WALHI di Waingapu Diterpa Badai Kontroversi: Dugaan Kecurangan Pemilihan Direktur Eksekutif Nasional
*Selengkapnya ada disini*๐๐
https://mediacentralnews.com/pnlh-xiv-walhi-di-waingapu-diterpa-badai-kontroversi-dugaan-kecurangan-pemilihan-direktur-eksekutif-nasional/
Ini kritik-Q
Hmmmm.... if you cannot beat, join them
Oh, ya .... di blogspot ini pada edisi medio September Saya sudah promosikan soal akan dibangun/ dibuatnya Forum Pencinta Alam... Itu salah satu upaya untuk meraih suara dari swing voters yaitu anggota Mapala ... tapi, ya, Timses, kagak ngarti itu issue unggulan sehingga tidak sampai ke kandidat ybs untuk dihembus-hembuskan sebagai salah satu [rogram unggulannya
Check out:
Senin, 15 September 2025
Pencinta alam suka berforum?
Pilih kandidat yang punya program untuk bentuk forum pencinta alam
Juga dua orang Timses yang dor-man-mandir alias mondar-mandir di halaman Gedung MPL di kota Waingapu, ternyata kagak paham alias buta dengan apa yang sedang terjadi di dalam ruangan... Baaah... jauh-jauh ke Waingapu di Pulau Sumba, ternyata, gak paham situasi dan oportunitas untuk manuver
Ooopppss
if you cannot beat, join them dipakai pula oleh dua kandidat... mbeekkk.. tetapi tegas mereka nyatakan ketika empat kandidat akan memulai kampanye... Ternyata dua kandidat menyerahkan suara pendukungnya ke kandidat nomor 1... Jadilah head to head kandidat nomor 1 vs kandidat nomor 3.
Pemenangnya?
Lihat ke atas, ya
Komentar
pada hari sebelumnya 24/9 11.10
[24/9 00.18] Kusnadi241220: Bang DKI katanya mau ada yg abstein, tarik ke Al Amien .. sayang abstein
[24/9 11.10] RizaVTjahjadi: Waaahhhhh.... Udah lewatttt...
DKI prioritas pertama dalam pencoblosan baru disusul rombongan Aceh dst... permainan mereka
[24/9 11.11] Kusnadi241220: Info dari Gian pimpinan sidang.
Staf Eknas merangkap panitia merangkap peserta penuh merangkap peninjau. Jadi Satu orang menggunakan 2-3 id card
[24/9 11.11] Kusnadi241220: Gian berkali2 minta OC data suara penuh tp TDK dikasih. Yg dikasih data gabungan dengan suara peninjau
[24/9 12.03] RizaVTjahjadi: Yg parah... Penghianat total itu ada;ah kandidat No.2 alihkan suara ke Kandidat No.1. Padahal sewaktu PNLH XIII di Makassar dia berjanji akan berikan suara ke Amien pada PNLH XIV, jika pendukung Amien memberikan suaranya kepada dia... Ternyata semacam Perjanjian Batu Tulis antara Mega dan Prabowo diingkari oleh Kandidat Nomor Dua.... Ha ha ha ha ha ha
Grup Lampung (14 suara) balik badan ke No.1 karena kesel Amin kagak nongol
[24/9 12.07] Kusnadi241220: Yups, PNLH paling brutal y PNLH 14 ini lah, kecurangan nya di mulai dari awal
Tetap semangat dan jaga kesehatan
Sumber: Komunikasi melalui WA saja
Saya (RVT) dengan senang hati akan memuatkan masukan, tanggapan, ataupun kritik terhadap naskah di atas
[22/9 22.24] Kusnadi241220:
Pimpinan Sidang; Final :
Laki laki
1. Abu Sofyan:26
2. Sadra: 96
3. Rudy Fa: 220
4. Febian: 150
5. Suhaimi: 214
6. Hertanto: 45
7. Rizwan: 188
8. M. Syamsuri:141
9. Junaedi: 87
10. M. Fadil: 221
11. Padian: 144
12. Tarmizi: 90
13. Erik: 227
14. Idham: 222
15. Janang: 216
Perempuan:
1. Irene:224
2. Halimah: 247
3. Musdalifah:218
4. Siti Aisyah:225
5. Novarina: 95
6. Ari: 218
7. Hartati: 236
8. Gian: 224
9. Ewaldina: 175
18 September 2025
Aku sebutkan jika akan memilih pemimpin harus dan harus memperhatikan tiga (3) elemen dasar, yaitu
1. Etikalibilitas
2. Intelektualitas
3. Elektabilitas
Tanpa mengindahkan tiga elemen itu maka sama saja kita kita mudah tergelincir dengan orang yang suka ingkar janji.
Kukatakan hal itu dalam perjalanan dari Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya menuju ke kota Waingapu di Sumba Timur, ketika aku satu mobil bersama timses salah seorang kandidat EN1 Walhi selama nyaris empat jam perjalanan darat.
Hampir satu (1) bulan sebelumnya
[26/8 13.01] RizaVTjahjadi:
Ini situasi terakhir terhadap empat kandidat EN1 Walhi
Beberapa point di bawah susah utk dikoreksi... pilihan saat ini Aku netral ajah, ya
1. Titik buta sejak awal bagi kita: DPT ingkar janji ke Amien dari semacam perjanjian Batu Tulis antara Megawati dan Prabowo Subianto kini mereka berdua DPT dan Amien ... Oh, ya... Selain itu selama ini saya tidak dapat strategi besarnya DPT pendekatan ke anggota juga strategi kampanye. Yang kupahami model blusukan per satu-satu anggota tetapi kandidat lain pakai pengumpulan massa (anggota Walhi dengan dalih bikin acara temu publik) Mo bikin tandingan? Gak bakal laku jual acara maathforming (pengumpulan anggota; pilihan sudah mengkristal)
2. Posisi DPT nomor buncit/ bungsu dari total 4 kandidat; kandidat nomor 1 sampai minggu lalu lagi kejar target separuh dari total suara anggota; info terakhir kejar 30 suara lagi. Sementara DPT utk capai total angka suara 100 saja pasti berat sekali alias mission impossible; kufikir
3. Kandidat dari eknas internal mendapat peluang dari perpanjangan waktu masa kampanye. (Silahkan dicek potensi pelanggaran pemakaian fasilitas & logistik dari anggaran belanja Eknas; ke depannya? Hmmm... Pe-er anggota itu maaah)
4. Situasi saat ini yg sudah rawan akut: Sara: ada dua (2) Batak, ada gelagat sektoral lagi: pakai jubah HMI (baca: Muslim versus NonMuslim)
Sementara itu saja info ku berbagi... sekali lagi aku netral biarpun ada juga membisiki dia mo pakai Amien agar Eknas itu menjadi rumah rakyat.
Usulan? Hmmmmm... belum kepikiran
[26/8 13.12] ....✊✊✊✊✊✊✊✊๐ฎ๐ฉ: Oke mas, kemarin ku sudah petakan, dan breakdown potensi dgn beberapa probunsi. DANA masih relevan menang, walau direkom hanya mencapai total rekom 78 (bukan menjadi dasar kalah/menang) dlm prosesnya
Dana dianggap pemain Naturalisasi tampa iming2 uang ke anggota, justruk ke balikannya posisi kandidat yang dianggap menabur uang... menjadi catatan buruk anggota (jgn pilih)
Seperti mas Riza sampaikan Tubagus ada ordal dan manfaatkan fasilitas (catatan buruk)
Hitungan lawan malah jatuh di kandidat si Boy, dia menguat pergerakannya , elektabilitas dan popularitasnya mendekati Dana Tarigan
o0o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar