Rabu, 03 September 2025

 


Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2025


Oleh: Riza V. Tjahjadi



#PlasticTreaty? See you in INC5.3 Ini pernyataan saya karena INC5.2 mengalami kebuntuan di akhir pertemuan UNEP di Jenewa  Swiss medio Agustus silam

 

Indonesia akan tetap atasi polusi plastik dengan atau tanpa traktat plastik bahkan berupaya menjadi pemimpin global dalam mengakhiri polusi plastik 


Dua kali pembuangan sampah bukan pada tempatnya: yaitu di depan kantor Gubernur Bali dan di kantor Bupati Pandeglang Banten


Sampah akibat demonstrasi rakyat pada (hanya di Jakarta) ada 28-29 Agustus lalu volumenya capai 4-5 kali sampah di hari normal






laporan lengkapnya:

https://www.slideshare.net/slideshow/plastik-dan-sampah-pantauan-agustus-2025-pdf/282886302



Ini bagian akhir saja


Penutup


1. #PlasticTreaty ? See you in INC5.3 Ini pernyataan saya karena INC5.2 mengalami kebuntuan di akhir pertemuan UNEP di Jenewa Swiss medio Agustus silam

  

Ringkasnya: Negosiasi perjanjian plastik global PBB berakhir dengan kebuntuan, tanpa kesepakatan yang tercapai setelah tiga tahun perundingan.


Isu-isu utama meliputi ambiguitas prosedural, tak ada yang mau mengalah melainkan bertahan pada posisi masing-masing pihak, dan keengganan untuk voting (memberikan suara).


Meskipun belum mencapai konsensus, prosesnya belum runtuh, dan masih ada harapan untuk kemajuan jika negara-negara dapat menjembatani kesenjangan politik dan berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas.


Putaran terakhir negosiasi perjanjian plastik global PBB telah berakhir tanpa kesepakatan. Bagi banyak negara, aktivis, dan organisasi pengamat, hasil dari INC5.2 sangatlah mengecewakan.



2.Kebuntuan atasi Polusi Plastik: Manfaat vs. Konsekuensi


Dunia masih menemui jalan buntu dalam hal plastik karena bahayanya yang tak terbantahkan ditimbang dengan manfaatnya yang tak tergantikan, dan solusi yang dijanjikan yaitu — model daur ulang— sebagian besar telah gagal.


**Masalahnya Jelas:**

Polusi plastik terbukti menjadi krisis lingkungan dan kesehatan, dengan mikroplastik ditemukan di mana-mana, mulai dari lautan hingga darah manusia. Namun, produksi global terus meningkat.


**Mengapa Kita Tidak Bisa Sepakat?**

●1. **Plastik Terlalu Berguna:** Plastik sangat penting dalam kehidupan modern—mulai dari alat medis penyelamat jiwa (jarum suntik steril, kantong infus) hingga mengurangi limbah makanan dengan memperpanjang masa simpan. Tidak ada alternatif yang komprehensif dan hemat biaya untuk sebagian besar aplikasinya.

●2. **Daur Ulang Telah Dipatahkan:** Mitos daur ulang, yang dipromosikan oleh industri selama beberapa dekade, telah runtuh. Ternyata hanya **9% dari seluruh plastik yang didaur ulang** secara global karena rumitnya pemilahan ribuan jenis resin dan ekonomi yang buruk yang karenanya membuat plastik yang baru lebih murah biayanya. 

●3. **Kepentingan yang Bertentangan:** Negara-negara penghasil minyak dan pelobi industri menolak pembatasan produksi, sementara negara-negara lain mendorong batasan yang ketat, sehingga menciptakan kebuntuan geopolitik dalam negosiasi global.


**Jalan ke Depan: Perbaiki Sistem, Bukan Hanya Gejalanya**

Konsensus tidak akan datang dari larangan sederhana, melainkan dari perombakan sistemik yang berfokus pada ekonomi sirkular. Hal ini mengharuskan pemerintah untuk mengamanatkan:

* **Desain untuk Daur Ulang:** Melakukan standarnisasi material dan menyederhanakan kemasan.

* **Infrastruktur Canggih:** Berinvestasi dalam fasilitas pemilahan berteknologi tinggi.

* **Peraturan yang Ketat:** Menegakkan undang-undang Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR) dan target konten daur ulang wajib untuk menciptakan pasar yang stabil bagi material daur ulang.


Kebuntuan ini terjadi karena kita hanya berfokus pada biaya akhir masa pakai plastik, bukan pada pembangunan sistem untuk memanfaatkan nilainya. Kesepakatan yang sesungguhnya haruslah pada pembangunan sistem tersebut.


PKP


Sumber: Grup WA Dewan Sampah Nasional 21 Agustus 2025.

Naskah aslinya lihat di halaman bertanggal 21 Agustus 2025



3. Indonesia akan tetap atasi polusi plastik dengan atau tanpa traktat plastik dan berupaya menjadi pemimpin global dalam mengakhiri polusi plastik 


Indonesia tetap berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengakhiri polusi plastik, meskipun perundingan Perjanjian Plastik Global gagal mencapai kesepakatan, kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.


"Dengan atau tanpa perjanjian ini, Indonesia akan terus mengambil langkah-langkah konkret, terencana, dan terukur untuk mengakhiri polusi plastik," ujarnya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.


Ia mencatat bahwa komitmen ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 100 persen pengelolaan sampah pada tahun 2029, yang menegaskan bahwa Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi pemimpin global dalam mengakhiri polusi plastik.


Menurut Nurofiq, beberapa tindakan lanjutan telah diusulkan, termasuk konsultasi yang terarah, keterlibatan politik tingkat tinggi, dan penguatan aspek teknis dan prosedural untuk memastikan perjanjian ini ambisius, inklusif, dan dapat diimplementasikan.


Dalam INC-5.2, Indonesia menyoroti beberapa prioritas, termasuk menghilangkan plastik bermasalah dan bahan kimia berbahaya, serta menerapkan desain produk berkelanjutan yang tahan lama, dapat digunakan kembali, dan dapat didaur ulang.


Nurofiq mengatakan delegasi Indonesia mempromosikan ekonomi sirkular, memperkuat pengelolaan sampah berkelanjutan, mencegah kebocoran plastik, serta melakukan remediasi dan pemulihan ekosistem dari polusi plastik.


Untuk mempercepat proses tersebut, Indonesia mengusulkan pengelompokan negosiasi ke dalam tema-tema spesifik dan mendorong pembentukan Konvensi Kerangka Kerja jika konsensus yang utuh sulit dicapai.



4. Dua kali pembuangan sampah bukan pada tempatnya: yaitu di depan kantor Gubernur Bali dan di kantor Bupati Pandeglang Banten

Petugas pengangkut sampah mengendarai mocin yang memarkirkan sampah di depan Kantor Gubernur Bali pada Senin (4/8/2025) lantaran dilarang membuang sampah organik di TPA Suwung pada tanggal 4 Agustus 2025. Di Pandeglang provinsi Banten, sekumpulan warga protes dan membuang sampahnya di depan kantor Bupati lantaran mereka tidak mau menerima buangan sampah dari kota Tangerang Selatan.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, I Made Rentin, membantah bahwa penyetopan pengiriman sampah organik ke TPA Suwung dilakukan secara mendadak. Pernyataan itu disampaikan Rentin menanggapi aksi protes sejumlah petugas pengangkut sampah yang memarkirkan sampah di depan Kantor Gubernur Bali pada Senin (4/8/2025).


"Itu tidak tepat dan kurang beralasan. Tahap penutupan TPA Suwung yang diawali dengan menyetop kiriman sampah organik ke TPA Suwung sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan mengeluarkan sejumlah regulasi," kata Rentin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/8/2025).


Rentin menjelaskan dasar kebijakan tersebut adalah Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Regulasi tersebut kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.


"Itu sudah dikeluarkan enam tahun lalu dengan regulasi turunan berupa Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah," terang mantan Kepala BPBD Bali itu.


Rentin juga mengeklaim pihaknya telah melakukan sosialisasi kebijakan ini secara masif kepada masyarakat, meski kegiatan sosialisasi baru dimulai pada Juni 2025 dan digelar setiap hari Selasa di Denpasar.


Sekadar informasi TPA Suwung akan ditutup Permanen Akhir 2025!


Di Pandeglang belum lama ini Bupati Pandeglang melalui TikTok menyatakan bahwa dari berbagai konsultasi dengan beberapa pihak maka pemerintah Kabupaten Pandeglang menolak untuk menerima buangan sampah dari kota Tangerang Selatan.



5.Dua sumber polusi mikroplastik terbesar bukanlah botol atau sedotan.

Apakah dua sumber polusi plastik terbesar?


Sebuah laporan dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengevaluasi sumber-sumber semua mikroplastik yang ditemukan di lautan. Laporan tahun 2017 menemukan bahwa dua sumber yang paling dominan merupakan sumber mikroplastik terbesar – pakaian sintetis (termasuk poliester) dan ban mobil (ref: uk.news.yahoo.com/plastic-pollution-bottles-straws-clothes-tyre; 6 Agustus 2025).


Mikroplastik terlepas dari serat sintetis seperti poliester saat dicuci, yang berarti pakaian menyumbang 35% dari seluruh polusi plastik.


Produksi ban dan pakaian yang sangat besar membuat keduanya tetap menjadi sumber utama mikroplastik saat ini, kata Charron, seorang ahli biologi dari organisasi Earth Day.


Charron mengatakan kepada Yahoo News: "Setiap kali Anda mengendarai mobil, Anda hampir pasti menghirup mikroplastik dan serat plastik kecil karena mobil Anda penuh dengan komponen plastik. Selain itu, mobil dan truk kita semua memiliki ban, dan diperkirakan 28% dari semua mikroplastik di lingkungan berasal dari ban saja.


"Serat plastik ini mencemari tanah, udara, dan saluran air kita, sehingga kita menghirupnya tetapi juga memakannya tanpa sadar karena berada dalam rantai makanan.


Mengapa mikroplastik dari ban dan pakaian menjadi masalah?

Mikroplastik dari pakaian dan ban mobil ada di sekitar kita, dan kita menghirup mikroplastik dari pakaian setiap saat di rumah kita, kata Charron.


Bahkan ketika tidak terhirup secara langsung, mikro dan nanoplastik terakumulasi dalam debu rumah tangga dan terhirup dari sana. Di luar rumah, mikroplastik merembes ke saluran air, terbawa angin dan sungai.


Charron berkata: "Di luar rumah, mikroplastik ban, misalnya, terbawa angin dan meracuni saluran air kita.


"Setiap sistem alam yang rumit yang kita andalkan pada dasarnya membawa dan menggerakkan serat-serat mikroskopis ini di sekitar lingkungan sehingga kini meresap ke setiap inci planet ini."



6. PLTSa Samarinda sudah petakan sumber sampahnya


Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Samarinda mulai menunjukkan progres. Tim dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebut pasokan bahan baku telah terpetakan, dengan total target minimal 1.000 ton per hari.


Dikonfirmasi hal ini, Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, mengatakan sampah yang diproduksi warga Samarinda saat ini 600 ton sampah per hari. Angka ini kurang 400 ton lagi, untuk memenuhi target minimal PLTSa. “Tambahan pasokan itu direncanakan berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya dari wilayah dekat perbatasan seperti Tenggarong, Tenggarong Seberang, Sanga-Sanga, Anggana, Loa Janan, Loa Duri, Loa Kulu, bahkan hingga Muara Badak atau Marangkayu,” ucapnya, Minggu (10/8).


Menurut Endang, dari wilayah tersebut saja potensi pasokan bisa mencapai 400 ton lebih. Karena kalau lebih jauh lagi seperti Tabang, Kembang Janggut, atau Kota Bangun, itu tidak ekonomis. “Harapannya Kukar yang mengantar sampah ke sini. Mereka dapat kota bersih, kita dapat bahan baku gratis,” jelasnya.


Selain sampah rumah tangga, PLTSa juga akan memanfaatkan sampah sungai, limbah kerja bakti, sampah dari perhotelan, dan perusahaan. “Hanya limbah B3 dari rumah sakit yang tidak bisa digunakan, karena harus pakai insinerator khusus,” tegasnya.


Endang menekankan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas, bukan sekadar mengejar penghargaan seperti Adipura Kencana. Karena menuju ke sana sampah harus dimanfaatkan dulu. “Kalau sudah tidak bisa dimanfaatkan, baru digunakan sebagai bahan PLTSa. Triknya kalau mau dapat Adipura, harus ada pengolahan yang memberi nilai tambah,” tandasnya.



7. Prabowo teken Perpres revisi Nomor 35 tentang percepatan untuk PLTSa


Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan membeberkan revisi Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan bakal segera terbit.


Zulhas mengatakan beleid anyar itu bakal segera diteken Presiden Prabowo Subianto dalam waktu 2 hari atau 3 hari mendatang.


“Kami sudah selesai tanda tangan tinggal tunggu Perpres, satu dua hari ini turun,” kata Zulhas selepas menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).


Zulhas membeberkan beleid pengelolaan sampah itu bakal memangkas alur bisnis yang relatif panjang dan tidak menguntungkan dengan pemerintah daerah.


Misalkan, kata dia, aturan soal tipping fee bakal dihapus agar lebih menguntungkan pengembang bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.


“Nanti enggak [tipping fee], dari Danantara kontrak dengan PLN, dikerjakan, nanti dari Kementerian ESDM izinnya, selesai,” kata dia.


Belakangan, Kementerian ESDM memastikan pemenang lelang pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) akan otomatis mendapat perjanjian jual beli listrik (PJBL) dengan PLN.

[...]

“Kewajiban PLN untuk membeli listrik dari hasil lelang dan penugasan BUMN,” tutur Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Senin (11/8/2025).


Sampai dengan Semester I-2025, PLN telah menandatangani PJBL untuk PLTSa Palembang, PLTSa Sunter, PLTSa Surabaya dan PLTSa Surakarta.


Hanya 2 PJBL yang telah beroperasi di antaranya PLTSa Putri Cempo di Solo berkapasitas 5 megawatt (MW) dan PLTSa Benowo di Surabaya berkapasitas 9 MW.


Adapun, PLTSa Putri Cempo memiliki tarif listrik US$13,35 sen per kWh dengan kebutuhan sampah mencapai 400 ton per hari. Sementara itu, PLTSa Benowo memiliki tarif listrik US$13,35 sen per kWh dengan kebutuhan sampah 1.000 ton per hari.


Saat ini, PLN tengah memantau konstruksi untuk PTSa Palembang dengan kapasitas setrum 17,7 MW. Pembangkit sampah ini memiliki tarif US$13,35 sen per kWh dengan kebutuhan sampah 1.000 ton per hari.


Di sisi lain, PLTSa Sunter di Jakarta Utara masih mencari pendanaan. Proyek ini memiliki kapasitas setrum 35 MW dengan tarif US$11,8 sen per kWh. PLTSa Sunter ditargetkan bisa menyerap 2.000 ton sampah setiap harinya.

[...]

Sebelumnya, PLN memperkirakan kompensasi untuk menjalankan proyek pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa mencapai sekitar Rp8,35 triliun per tahun.


Hitung-hitungan itu disampaikan PLN saat memberi masukkan pada revisi Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.


Rencananya, beleid anyar pengelolaan sampah menjadi listrik itu bakal diterbitkan pemerintah akhir bulan ini selepas ditandatangani Presiden Prabowo Subianto. 


Lewat bahan presentasi PLN yang dilihat Bloomberg Technoz, perusahaan setrum negara itu meminta kepastian kompensasi selepas tipping fee atau pengelolaan sampah di tingkat pemerintah daerah dialihkan sebagai biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.



8. Sampah akibat demonstrasi rakyat pada (hanya di Jakarta) ada 28-29 Agustus lalu volumenya capai 4-5 kali sampah di hari normal; lumayan untuk materi memproses refuse derived fuel (RDF)


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan sampah anorganik yang terkumpul dari area demonstrasi di sekitar gedung DPR-MPR, Senayan, mencapai 28,63 ton atau setara 130 meter kubik. Perhitungan ini merupakan akumulasi pembersihan pada 28-29 Agustus 2025.


“Kami mengerahkan total 750 personel dari gabungan suku dinas di Jakarta Pusat, Selatan, Barat, dan unit pengelola sampah badan air untuk bekerja sejak Kamis,” katanya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 29 Agustus 2025.


Jumlah 130 meter kubik itu bahkan masih estimasi sementara. Para petugas belumlah menghitung hasil pembersihan di Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat.




Tangerang 3 September 2025





Pantauan sebelumnya


Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

#PlasticTreaty diharapkan semua pihak dapat disahkan pada akhir pertemuan INC5 UNEP di Jenewa Swiss medio Agustus

Daftar TPA yang disemprit Kementerian Lingkungan Hidup akhirnya muncul, Yaitu sebanyak 21; sebelumnya tidak jelas bagi publik.

Cemaran #plastikMikro dapat menimbulkan perubahan kesukaan nematoda pada makanannya jika dipapar dalam jangka waktu yang lama ini dari riset eksperimentasi di Hong Kong; dapat pula menimbulkan beberapa gejala penyakit ini hasil riset dari Université de Toulouse di Prancis



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

No single solution to beat plastic pollution adalah pintu masuk untuk pemanfaatan massal singkong diolah menjadi bioplastic ketika produksi petani kalah bersaing dari singkong impor

"Beat Plastic Pollution sebagai tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia, salah satunya diterjemahkan sebagai Hentikan Polusi Plastik. Lumayan radikal pendekatannya.

 Pengelolaan sampah oleh swasta, ataupun swakelola oleh pemerintah daerah jikalau (tetap) terpaku kepada sistem open dumping pastilah mendapat peringatan dari KLH 



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Sang Ratu Sampah Sri Bebasari telah berpulang… Yang kukenang dia selalu menyebutkan BJ Habibie, ketika menjabat Menristek/ Kepala BPPT yang mengirimnya belajar tentang kelola sampah di Jerman 

"Daur ulang dengan kantong di supermarket besar. Jangan daur ulang di rumah." Narasi ini secara instruksional " memberikan beban pada konsumen, bukan produsen." PSEL Kota Tangerang 'Gagal' Beroperasi Juni 2025, TPA Rawa Kucing Bakal Jadi 'Bom Waktu' 

Wajib Pilah Sampah dari Sumber sudah menjadi keharusan pada banyak aturan di pemerintah daerah.



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan April 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Jenewa Swiss adalah tempat negosiasi Traktat Plastik (Plastic Treaty) pada Agutus tahun ini sudah diumumkan secara resmi oleh UNEP 

Masih belum tampak berita yang mengungkap persisnya jumlah TPA yang ditutup oleh pemerintah. 

Bertambah pengangkatan kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaan dalam pengelolaan sampah



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Maret 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Gedung UNESCO di Paris akan Kembali menjadi tempat negosiasi Traktat Plastik (Plastic Treaty) pada Agutus tahun ini diumumkan secara resmi oleh UNEP 

Hanya 3 TPA dari total target 40 TPA open dumping yang ditutup oleh KLH hingga akhir Maret 2025 

Tehnologi hijau (green technology) yang mengubah sampah menjadi oksigen sangat diharapkan untuk segera mengatasi soal sampah di TPA oleh pihak-pihak pengelola sampah 

Dengan menggunakan media polybag yang terbuat dari limbah plastik, para pemuda di Situbondo mengurangi sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas tanaman yang mereka budidayakan.



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi Traktat Plastik (Plastic Treaty) soal jadwal, waktu dan lokasi negosiasi belum diumumkan resmi oleh UNEP 

AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal gelas plastik yang tidak layak daur ulang. 

KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2025 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi Traktat Plastik di Busan Korea Selatan gagal tetapi semua peserta ingin melanjutkan namun hingga akhir Januri 2025 belum tersiar kabar Soal jadwal, waktu dan lokasi kelanjutannya 

"... kita harus menyusun Perjanjian Plastik yang mengangkat derajat pekerja sekaligus melindungi lingkungan" itu suara kaum pekerja ketika hadir di Busan Korea Selatan tahun lalu. 

KLH membidik sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia ditutup karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

“no hay camino, se hace camino al andar: Pengembara, tidak menemukan ada jalan; Anda mestilah membuat jalan Anda sendiri saat Anda berjalan... itulah ucapan positif Duta Besar Vayas Valdivieso mengutip ucapan penyair besar Spanyol Antonio Machado, Caminante, ketika negosiasi Traktat Plastik di Busan Korea Selatan gagal disepakati secara bulat dan utuh pada 1 Desember 2024 

Waaaah okey ini kalau ini serius seluruh kab dan kota bisa berabe semua …..Komentar Sudirman, mantan direktur pengelolaan sampah KLHK, 7 Desember sebagai reaksi membaca: Mantan Kadis LH Kota Tangerang menjadi tersangka kasus TPA Rawa Kucing 

Segala bentuk edukasi dan kampanye minim sampah tersebut, kata Kementerian, dicanangkan untuk bisa mengurangi 20 persen dari potensi 55.300 ton penambahan sampah akibat libur Natal dan Tahun Baru.



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

““menghukum industri tanpa mengatasi masalah polusi plastik yang sebenarnya” (“penalizes industries without addressing the actual issue of plastic pollution”) adalah pernyataan salah satu negara produsen minyak... Jelaslah karenanya mereka tidak begitu saja menyetujui naskah #TraktatPlastik dalam INC5 di Busan Korea Selatan. Alhasil negosiasi di balik pintu tertutup mengindikasikan traktat belum bisa final 



Pengawasan dan penegakan hukum jika masih ada pihak melanggar ketentuan penghentian impor sampah plastik, yang rencananya diberlakukan pada 2025. Lainnya: Kami akan mewajibkan seluruh penyebab atau penimbul sampah organik terutama dari usaha-usaha besar di luar rumah tangga itu wajib menyelesaikan sampahnya sendiri, tidak boleh dibebankan ke Bantargebang,” ujar Menteri LH. Dua hal penting perlu dicatat selain TPA Kembali ke model sanitary landfill 

Pedagang memasak mi instan bersama dengan plastik bening.. Berhati-hatilah warga penggemar pangan itu tapi edukasi ke UMKM pun penting



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Sekjend PBB António Guterres berharap Traktat Plastik adalah kesepakatan yang ambisius, kredibel, dan adil adalah satu-satunya jalan untuk 

mengatasi polusi plastik

WHO mencatat bahwa belum ada cukup penelitian yang menghubungkan plastik mikro dengan dampak kesehatan yang merugikan pada manusia dan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

Gerakan memilah sampah dari sumbernya terhitung seak 1 Oktober 2024 adalah salah satu upaya nyata Pemprov Bali Bersama warganya 



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September  2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Tiga raksasa Asia Timur, Korsel, Cina dan Japang sepakat selesaikan 

Traktat Plastik… Asia Tenggara, apa kabarnya? 

 Gorengan demilan pakai plastik yang kerap dipraktikkan oleh segelintir pedagang yang tidak bertanggung jawab.. Berhati-hatilah... Satuan Kesling atau Kesehatan Lingkungan dari puskesmas setiap daerah pun perlu memastikan keamanan pangan guna mencegah fenomena ini

Diblokade Israel, warga Gaza olah limbah plastik jadi bahan bakar 



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Ekonomi sirkular disiapkan oleh pemerintah untuk menolong industri plastik; semoga sejalan dengan arus besar dalam masyarakat global dalam menyusun Plastic Treaty Tetapi sesungguhnya orang Madura sudah merintis praktek hal ekonomi sirkular sejak lama

Air minum dalam kemasan (AMDK) beberapa kali muncul dalam 

pewartaan pada bulan Agustus 2024, termasuk info tehnis tutup gallon. 

jua layak untuk dikonsumsi meskpiun galonnya 

ber-BPA dalam batas aman

Para ahli mengatakan cara paling efektif untuk mengatasi polusi plastik adalah dengan mengurangi jumlah material yang masuk ke lingkungan, meskipun sudah ada langkah maju melalui penemuan jamur `

sebagai pemakan plastik



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Tiga issu penting dalam proses penyusunan Traktat Plastik. Yaitu kaitan penyusunan posisi negara ASEAN, lalu koalisi pakar terbitkan pemikiran mereka di Ottawa April lalu dan Hak pemulung dalam Traktat Plastik

Plastik mikro menjadi issu penting dalam persiapan suatu pernikahan. Karena mikroplastik menurunkan kesehatan sperma, Selain itu zat kimia pada mikroplastik yang masuk ke sistem reproduksi perempuan dapat mengakibatkan perubahan siklus menstruasi dan penurunan kesehatan reproduksi

Kebanjiran bahan baku dan produk plastik impor, jelas tampak 

industri plastik- RI babak belur padahal ketika Ramadan sempat berkibar



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Secara ringkas Koalisi Ilmuwan dalam negosiasi Traktat Plastik menjelaskan apa dan siapanya mereka

Paling lambat 10 tahun mendatang menurut kata Pjs Gubernur Jakarta Heru Budi Pemprov Jakarta akan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah pada  pulau reklamasi di perairan Kepulauan Seribu

Penelitian ilmiah untuk mengetahui dampak plastik terhadap satwa liar mulai digarap di Indonesia



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Hasil dari INC4 Traktat Plastik masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi berikutnya: INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan

Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan

Partisipasi  ASN dalam bebersih sampah nyata biarpun tidak banyak informasinya



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan April 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Kurangi produksi plastik adalah kata kunci partisipasi Indonesia dalam mengatasi polusi plastik secara global Sampah pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H/ 2024 dapat dikendalikan oleh pemerintah daerah setempat. Partisipasi korporasi tanggulangi sampah plastik semakin nyata



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Maret 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastik mikro dapat dihilangkan dari kandungan air tetapi plastik mikro 

telah mengubah dari suatu produk yang arkeologis

Polusi plastik sudah mulai digunakan, bukan hanya kata sampah plastik.  Baguslah, sudah mulai populer di kalangan yang aktif dengan 

permasalahan dampak dari (sampah) plastik

Kenakalan dalam pengelolaan sampah bermunculan, minimal tiga 

kasus pada bulan Maret.

Permasalahan dalam pengelolaan sampah dari kacamata seniman tampil pula pada bulan Meret



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Dialog WTO, Badan Perdagangan Dunia, tentang Polusi Plastik (DPP) pada 28 Februari 2024 menarik disimak tetapi hingga akhir bulan belum terbit prosidingnya kepada publik. Dialog itu diselenggarakan oleh TESS, The Pew Charitable Trusts, UNCTAD.

Sampah plastic APK Pemilu 2024 hanya beberapa saja beritanya. Bahkan perkiraan jumlah sampah plastik secara nasional tidak ada, terkecuali jumlah perkiraan sampah plastik APK oleh DLH DIY.

Daur ulang ataupun daur guna sampah APK pun beritanya hanya muncul dari berita di televisi

Sungai Watch mengusulkan agar pihak Danone menghentikan produksi air minum kemasan gelas atau cup



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2024 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Para peneliti di Cornell Univerity , mengembangkan alat baru melalui prototipe robot yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik dari permukaan laut, sungai, maupun danau. Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute telah mengembangkan strain bakteri yang dapat mengubah sampah plastik menjadi sutra laba-laba yang dapat terbiodegradasi dengan berbagai kegunaan. korporasi kosmetik di wilayah Uni Eropa untuk kecantikan harus membayar lebih untuk membersihkan polusi mikroplastik setelah negosiator UE mencapai kesepakatan baru untuk mengolah limbah Keripik sampah, hasil pengolahan sampah dari TPST Tamanmartani, ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik Cilacap akan berlanju



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2023 

Oleh: Riza V. Tjahjadi 

Revised draft text of the international legally binding instrument on plastic pollution telah beredar. Garis besar dokumen telah dikemukakan bagian depan naskah dokumen. Tetapi dokumen ini adalah versi yang belum diedit. Silahkan dicermati Teknologi dan model olah sampah menjadi salah satu andalan paslon Capres-Cawapres. Paslon No. 2 dan Paslon No. 3 mengangkat hal olah sampah menjadi salah satu dari issue terkait lngkungan hidup. Sampah dan potensi masalahnya, lalu, upaya pengendalian masalah sampah tersebut di wilayah IKN menjadi sorotan pembahasan oleh pengamat Jaringan Ekspor Diperluas, 

Industri Plastik Raih Daya Saing. Contohnya: Industri plastik, sebagai bagian dari sektor manufaktur, menawarkan peluang pasar yang signifikan karena berperan sebagai bahan baku untuk berbagai industri: dari hulu hingga hilir



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2023 

Oleh: Riza V. Tjahjadi 

INC3 untuk penyusunan traktat internasional tentang pengendalian polusi plastik dibajak prosesnya oleh sekelompok kecil peserta. Tetapi biarpun hasilnya tidak memuaskan terhadap peserta NC3 namun INC selanjutnya sudah disetujui penjadwalan dan lokasinya. 

Industri plastik terkena imbas dari kenaikan nilai tukar US dollar ke rupiah dan suku bunga yang tinggi. 

Artis/ musisi dalam dua peristiwa besar, memberikan kontribusi dalam pengendalian sampah. Yaitu Coldplay memberikan kapal pengumpul sampah laut dan artis Bayu bebersih sampah pada salah satu laga sepakbola Piala Dunia U17



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktiber 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Indonesia mendapatkan pengakuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atas keberhasilan menurunkan sampah plastik di laut hingga 39 persen. 

Ini bekal yang bagus untuk INC 3 pada bulan November di Nairobi Kenya

Tiga bulan 30 TPA terbakar, namun sayangnya tidak ada analisis tentang penyebabmya, maupun rekomendasi pencegahan kebakaran.

PLTSa Putri Cempo Surakarta sejak 30 Oktpober sudah beriperasi. PLTS aini adalah salah satu dari 12 lokasi dari program Prioritas Nasional (PSN)



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

September merupakan bulan banyak TPA Terbakar. Semoga bulan Oktober adalah bulan kesiagaan pengelola TPA dan Pemda setempat terhadap ancaman kebakaran

Teknologi AI dalam industri daur ulang mulai diperkenalkan. Yaitu 

robot bertenaga AI yang bisa menyortir sampah tekstil 

Perang dagang atas nama perlindungan kesehatan dan sebagai 

mencuat lagi antara Aqua dan Le minerale… Semoga Oktober mereda itu perang dagang di masa menjelang Pemilu 2024



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

BRIN ajak pelaku industri plastik mengupayakan produk plastiknya layak didaur ulang, sementara itu impor bijih plastik menurun lantaran pasar masih lesu. Juga, pemulung menjerit karena harga jual sampahnya anjlok.

TPA sampah di Batu Malang, juga di Bandung dan Yogyakarta menyedot energi sekitar dan juga nasional. TPA sampah di Bandung, Sarimukti terbakar sehingga BNPB turun tangan, tetapi sampah belum padam hingga akhir bulan

Di sisi lain KemenPUPR mengajak Swedia turun tangan tangani sampah di Bali. Di Pemalang Jawa tengah, Investor Australia berminat mengolah sampah di Pemalang Jawa Tengah

Ormas di Sumatera Utara berinisiatif membujuk PTPN 2 untuk melepas sebagian lahannya untuk dijadikan tempat pembuangan sampah. Sebaliknya warga Kertamukti di Kabupaten Bekasi menolak pembangunan TPA, juga (TPST) Kesiman Kertalangu di Denpasar Bali molor gegara protes bau dari warga sekitar



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juii 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastic Pollution, persidangan INC2 terasa pecah menjadi tiga kelompok kepentingan, namun persidang bertele-tele membuat tatib persdaingan 

 INC-2 di gedung UNESCO di Paris Perancis pada 29 Mei hingga 2 Juni 2023 tampak bertele-tele mengatur tatib persidangan. Sementara itu delegasi Indonesia (DelRI) menerbitkan siaran pers:  Pemerintah Indonesia mendukung penuh agenda global untuk mengakhiri polusi plastik karena hal itu sejalan dengan kebijakan dan regulasi nasional. 

Sekretariat INC diminta untuk mengundang masukan dari pengamat paling lambat 15 Agustus dan Anggota sebelum 15 September tentang unsur-unsur yang tidak dibahas di INC-2, seperti prinsip dan ruang lingkup instrumen, dan area potensial untuk pekerjaan intersessional yang disusun oleh kofasilitator dari dua kelompok kontak, untuk menginformasikan pekerjaan INC-3

Refuse Derived Fuel (RDF) semakin menjadi pilihan untuk mengatasi semakin berlimpah-ruahnya di TPA. Sampah kota Bogor akan diolah menjadi RDF. Sampah Jakarta di Bantargebang Bekasi telah mampu memasok kebutuhan bahan bakar bagi dua korporasi besar. Dan direncanakan akan bertambah dua unit lagi. Sementara Di lain kota, Pemkot Cilegon mengoptimalkan pemanfaatan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung menjadi

Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastic Pollution, persidangan INC2 terasa pecah menjadi tiga kelompok kepentingan, namun persidangan bertele-tele membuat tatib persidangan INC-2 di gedung UNESCO di Paris Perancis pada 29 Mei hingga 2 Juni 

Sekretariat INC diminta untuk mengundang masukan dari pengamat paling lambat 15 Agustus dan Anggota sebelum 15 September tentang unsur-unsur yang tidak dibahas di INC-2.

Refuse Derived Fuel (RDF) semakin menjadi pilihan untuk mengatasi semakin berlimpah-ruahnya di TPA. Sampah kota Bogor akan diolah menjadi RDF.



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastic Pollution, pengelolaannya sedang dinegosiasikan secara global pada putaran kedua pada akhir Mei hingga awal Juni, dalam INC-2 di Paris Perancis. Namun hasilnya akan saya muatkan pada pantauan bulan Juni mendatang

Mendiskusikan tentang sampah laut tanpa melibatkan pihak-pihak yang secara legal berkompeten tampaknya lebih mudah daripada menjadi ajang perdebatan; Begitukah Infid?

Pengelolaan sampah melalui bank sampah dengan berbagai macam beritanya muncul beberapa kali dalam bulan Mei lalu



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan April 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastic Pollution, pengendaliannya telah masuk ke dalam lingkar diskusi di WTO, Badan Perdagangan Dunia selewat medio April yl

Berita tentang ngegosiasi tentang Plastics Treaty sudah muncul dengan cukup Panjang informasinya pada bulan April yl.

Pemerintah hendaknya mengusulkan agar Return to Earth atau kongkritnya plastik ramah lingkungan diusulkan ke dalam naskah 

Plastics Treaty. Return to earth itu termasuk kategori SDG goal 12: Sustainable consumption and production

Terbuka peluang partisipasi publik untuk turut mengendalikan sampah plastik di laut, sebagai satu program, bukan cuma aksi-aksi sesekali. Yaitu ala clean up,

Produk air minum galon yang menggunakan kemasan bebas senyawa kimia Bisfenol A (BPA) kian mendapat tempat di hati masyarakat tetapi persaingan dagang bakal semakin ketat?




Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Maret 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Indonesia, dapat mengangkat ide upaya memperbesar disain kemasan yang lebih besar dari yang biasanya dijual produsen makanan maupun produk dalam Negosiasi INC-2 Plastics Treaty di Paris pada Mei mendatang

UNEP dan UNESCO gencar sebar info hari Zero Waste Day 2023 sebagai upaya kendalikan polusi plastik pada 29 dan 30 Maret 2023. Ini kesempatan saya untuk promo 4R yaitu plastik tipe biodegradable, ketika muncul R ini, R itu dan, R itu-itu sebagai upaya kendalikan sampah plastik.

Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor menyatakan pelabelan kemasan air minum ‘Berpotensi Mengandung BPA” belum perlu dilakukan. Yang perlu dilakukan adalah analisis resiko paparan BPA dari berbagai sumber paparan.

Solusi stop baju bekas impor… Stok sampah itu dijualhabis, setelah itu tidak boleh ada lagi penjualan sampah tersebut. Solusi berikutnya adalah Kemenkop UMKM menjembatani antara usaha para pedagang 

sampah baju impor itu dengan menjual produk dalam negri.




Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Dari Bali terungkap adanya tumpang tindih peraturan Menteri yang dihadapi oleh satu bank sampah. Sementara itu dari Bekasi Jawa Barat muncul kritikan terhadap tema HPSN 2023. Dua hal itu muncul ketika saya sebar reel video Plastic, From Pollution to Solution 

Bagi peminat untuk berpartisipasi ke dalam negosiasi penyusunan Traktat Plastik (Plastics Treaty) telah dibuka oleh UNEP untuk putaran INC-2 pada bulan Mei 2023 mendatang. tengok laman UNEP. 

Berita-berita tentang sampah masih saja Jakarta dan Jawa sentris. Media massa kurang meliput wilayah lain Nusantara 

Muncul persepsi dari pemanfaat medsos Twitter bahwa pengaturan AMDK dengan issue BPA adalah perang dagang antar produsen AMDK dengan menarik-narik BPOM



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2023

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Indonesia, meskipun amat singkat dan umum, mulai menyatakan aktif dalam Negosiasi Plastics Treaty. Tetapi bagaimanakah posisi Indonesia dalam proses negosiasi tidak jelas tersurat. Juga tidak tampak adanya ajakan berpartisipasi ke dalam proses negosiasi INC-1, maupun juga untuk putaran perundingan berikutnya di Paris Perancis sekitar bulan Mei 2023 Lagi-lagi sampah Indonesia di manca negara… 

Pantai-pantai di Seychelles di Afrika timur dipenuhi sampah asal Indonesia 

Informasi terbanyak mengenai persampahan di Indonesia pada bulan Januari masih berkisar di beberapa kota besar di Pulau Jawa. Masih minim berita sampah dan plastik dari luar Jawa



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi Plastics Treaty, yaitu pengaturan polusi plastik dimulai dengan sikap bipolar di kalangan negara peserta pada akhir November pada INC-1 di Uruguay.

Traktak internasional yang mengikat, ataukah atur diri sendiri?

Di Indonesia tak tampak atau kedengaran adanya persiapan menghadapi negosiasi itu

Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) menilai positif regulasi pelabelan pada kemasan galon plastik bekas pakai. 



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi pengaturan polusi plastik dimulai pada akhir bulan November 2022 Uruguay menjadi tuan rumah pertama; Direktur UNEP dengan kata pengantarnya membuka negosiasi #PlasticsTreaty tak ketinggalan Keua Komisi Tinggi PBB untuk HAM angkat suara mendukung Di Indonesia tak tampak atau kedengaran adanya persiapan menghadapi negosiasi itu Pelabelan BPA pada AMDK tetap menggema disuarakan BPOM dan November kalangan pakar di lingkungan Universitas Indonesia. Pengelolaan sampah komunitas secara mandiri dilakukan bebera



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi pengaturan polusi plastik akan dimulai pada bulan November 2022 Uruguay akan menjadi tuan rumah pertama, di Indonesia tak tampak atau kedengaran adanya persiapan menghadapi negosiasi itu

Sampah Plastik Akan Kuasai Lautan, Ikan pun Kalah. Itu peringatan yang prediktif dari Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan… sampah plastik pada 2050 akan lebih banyak ketimbang ikan di lautan.

Hasil pilah sampah Banjarmasin berhasil dikirimkan ke Surabaya dengan cita-cita suatu saat akan ada pabrik olah sampah plastik terpilah di ibukota provinsi Kalsel



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

UNEP sudah nyatakan akan membuat roadmap, tetapi persiapan Indonesia dalam Negosiasi pengaturan polusi plastik tidak ada sama sekali pada berita di media massa pada periode September.

Wadauuuuh… Hari Bebersih Sampah, atau populernya World Clean up Day tidak ada pula beritanya di media massa. Kenapa?

Rencana pengaturan BPA pada gallon kemasan air minum masih ramai di media massa baik dari kalangan pendukung maupun dari pihak-pihak yang mempertanyakan secara kritis.

Naik bis kota di Surabaya bayar pakai sampah botol plastik malah konsumtif beli air mineral, terkecuali tidak setiap hari naik bis kota



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Indonesia dengan jumlah sampah sebanyak  9.13 juta ton ternyata nomor lima dari 10 Negara Penghasil Sampah Plastik Terbanyak di Dunia. dan, juga nomor lima  

dari 10 negara pembuang sampah ke laut

Sampah dan pengendaliannya sudah mulai menjadi issue parpol yang dipromosikan ke rakyat.

Galon sekali pakai (AMDK) dikatakan KLHK bertentangan dengan semangat aturan menteri LH No. 75 Tahun 2018. Perlukah adanya kesepakatan dari semua pihak bukan cuma BPOM?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi pengaturan polusi plastik akan dimulai pada bulan

November 2022 Uruguay akan menjadi tuan rumah pertama

Sampah malah dibuang ke laut, dan sampah di pesisir pantai dan pulau kecil tak teratasi, padahal dunia sudah berkomitmen dan  sedang berupaya mengendalikan Polusi plastik melalui aturan internasional

SCBD ber-CFW mendadak hingar bingar selama Juli tapi cepat pula sampah berkurang gegara kerumunan ditangkal polisi untuk menghentikan terjadinya kemacatean lalin setiap kali muncul kerumunan

Labelisasi Bebas BPA pada kita harapkan segera rampung 

pengaturannya oleh pemerintah AMDK 

Semakin banyak sungai yang tercemar plastik mikro pada bulan Juli sebagai temuan EPN di Sumatera,



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi pengaturan polusi plastik telah dimulai pada akhir Mei 

Diawali dengan arahan UNEP, dan berlanjut dengan curah pendapat, penyusunan organisasi, aturan dasar, dan pentahapan negosiasi. 

Insenerator dan RDF adalah teknologi tepat guna Bagi pengelolaan sampah?

Debat soal labelisai BPA pada kemasan guna ulang pada industri AMDK masih sengit

Temuan pkastik mikro di sungai mulai merambah ke sungai di Aceh dan Sumatera Utara



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi pengaturan polusi plastik telah dimulai. Pada akhir Mei 

muncul Lima arahan Inger Andersen, direktur eksekutif UNEP dalam negosiasi pengaturan polusi plastik

AMDK dan kontroversi issunya. Gegara ditemukannya kontaminasi 

polimer sintetik pada tap water, maka isu menjadi bahan persaingan dagang di Indonesia? 

Darurat pengelolaan sampah kota Jogja?

Tungdur, hitung mundur... Somasi Ecoton kepada Presiden  hal pencemaran sungai yang terjadi di Ciliwung



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan April 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Eropa sudah siapkan cakupan dalam Negosiasi global tentang 

Polusi Plastik termasuk juga skenarionya pada lima tahun 

mendatang. Amrik penuntut umum memanggil Exxon ke pengadilan California. Naah… Indonesia?

Mudik Minim Sampah… Posternya minim kata, mudah dipahami tetapi realitanya..?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Maret 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi global tentang Polusi Plastik dimulai dengan diawali oleh UNEA5 di kantor UNEP Nairobi Kenya; prosesnya 

Tengok pada bagian penutup, ya:  

sekilas tanggapan dari korporasi minyak dan pemerintah  terhadap Draf Resolusi untuk penyusunan Traktak Polusi Plastik

Perang Russia vs Ukraina juga kota Shanghai di-lockdown  membuat harga biji plastik cenderung naik, Dan..?

Satpol PP Kabupaten Bekasi, Segel Istana Ratu Sampah … eeeh 

Ngeri… aib… Ketua ASOBSI Bungkam terkait Pengolahan sampahnya Disegel Satpol PP



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Negosiasi global tentang Polusi Plastik dimulai dengan diawali 

oleh UNEA5 di kantor UNEP Nairobi Kenya; prosesnya 

diperkirakan akan makan waktu 2 tahun

HPSN 2022 banyak diacarai dengan jumiting daripada aksi lapang. Dan beritanyapun tak banyak berbentuk naskah Cuma…Sampah, dikorupsi pembangunan instalasinya Waah… sayangnya beritanya cuma sekali saja                         



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2022

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Di awal tahun 2022, kita diingatkan akan adanya tiga jalur kebijakan pemerintah tentang sampah dan Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen 

Aksi korporasi peduli pengendalian sampah mulai beragam, aksi komunitas pun beragam: peduli tetapi lebih inginkan kenyamanan 

Plastikmikro diketemukan di kutub utara dan selatan tetapi laporannya tidak gegabah menyertakan rujukan dampaknya terhadap lingkungan



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Akan kecewa jika di akhir tahun 2021 mengharap ada data lengkap tentang sampah plastik maupun daur ulangnya. 

Ada sepercik info dan data dari kancah daur ulang. Bank sampah apa kabar kontribusi kalian? Ooppsss… pengusaha AMDK akan punah? Pemerintah plin-plan?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

COP26 Perubahan Iklim telah perluas panggung pemeduli sampah sungai utarakan issue sampah impor, pengusaha omong ceroboh memakai logika linear dalam menatap soal pengelolaan sampah, Lalu, penganggaran pengelolaan sampah yang tak serius, tekad korporasi menerapkan pilihan pakai ulang (we choose reuse), perspektif sempit kajian plastik mikro..! Issue sampah warga Tangsel dibuang di TPA Cilowong Serang mereda kini issue sampah di Bandung mencuat


Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Tiga issue utama yang mencolok muncul dari pantauan bulan Oktober 2021, 

Pertama, kisruh kehadiran sampah Tangerang Selatan Ke TPA Cilowong Serang. Kedua, teridentifikasinya plastik mikro pada botol susu bayi tetapi pada gallon dan potensi ancaman bagi kesehatan manusia. Ketiga adalah kontribusi plastik dalam proses terjadinya emisi karbon; dalam konteks menjelang COP Perubahan Iklim di Glasgow Inggeris



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Sekilas amati TPA Cilowong Serang Banten – yang rencananya dijadikan buangan sampah warga Tangsel

Sampah di laut telah menjadi kepedulian masyarakat internasional melalui konferensi di UNEP dan bantuan bilateral; sementara penelitian bermunculan di sana sini

Pengelolaan sampah di kota kecil masih tidak cukup memadai perencanaan maupun realisasi kesehariannya



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Duh… semakin lambat bertambahnya unit PLTSa, contradictio dengan tajuk Percepatan pada Perpres No. 35 Tahun 2018 

Masker, sampah masker dan insenerator tampak serius masalah dan tantangannya sehingga pemerintah turun tangan dalam hal sosialisasi, pengadaan drop box dan insenerator

Plastik mikro masih tetap dikaji eksistensinya dalam sungai di sekitar Surabaya, tetapi aksi bebersih sampah plastik pun digarap kaum muda



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Petunjuk untuk kelola sampah masker dari penderita yang isoman

Sampah laut berkurang, tetapi tak ada hotline service di Sekretariat Pelaksana Perpres No 18 tahun 2018 

RI Kedatangan Lagi Impor Limbah Beracun



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

PLTSa di 12 kota/ provinsi, sejak 2018, ternyata lambat pembangunannya

Kasus longsornya TPA Cipeucang Tangerang Selatan tidak tampak kemajuan proses pidananya stagnan

Penanganan Sungai Citarum Harum berpotensi dan diharapkan untuk menjadi percontohan 14 DAS (daerah aliran sungai) prioritas lainnya di Indonesia



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

ASEAN mengadopsi renca aksi pengendalian sampah laut 

Studi mengenai plastikmikro dan dampaknya terhadap lingkungan hidup dan manusia makin intensif 

Studi perilaku warga pulau kecil dalam pengendalian sampah, 

Sampah sebagai PLTSa bertambah satu unit lagi keberadaannya di Indonesia



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan April 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

PLTSa dalam program percepatan pemerintah tak merata. Baru di Surabaya yang siap beroperasi. 

Industri Daur Ulang Plastik Penuhi Kebutuhan Bahan Baku Dalam Negeri Tetapi Menperin Agus berharap, produsen bahan kemasan plastik harus melakukan R&D untuk menghasilkan bahan kemasan plastik yang ramah lingkungan dengan komitmen time frame yang jelas 

Terdapat 200 kantong plastik dalam onta yang berada di sekitar Dubai, Uni Emirat Arab 

Interpol bersama badan kompeten di 67 negara selama 30 hari pada Maret lalu menginspeksi laut dan perairan menemukan adanya dumping ilegal dan perdagangan sampah



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Maret 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Konvensi Basel naik daun semenjak transportasi lintas-batas plastik masuk ke dalam konvensi itu. Dan, ketika Amerika Serikat mengirimkan sampah plastik ke negara tujuan Indonesia, Malaysia dan India maka nyaring sentilan terhadap pelanggaran konvensi oleh bukan Negara anggota konvensi

Mahasiswa berjenaka-ria mengkritik pengelolaan sampah di wilayah DI Yogyakarta yang mereka pandang tidak baik

Peraturan dari level pemkot/ pemkab tentang pelarangan kantong plastic dikritik analis kebijakan



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi' sebagai tema HPSN 2021 mengalirkan beberapa aksi di antaranya aksi bersih-bersih serentak #dirumahsaja bersama keluarga; Aksi tanam pohon mangrove di TPST Bantargebang dan ada pula diskusi daring.

Biotani Bahari Indonesia: HPSN Bebersih Danau

Tegal di Jawa tengah telah mencanangkan sebagai pusat daur ulang sampah



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2021

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Dampak belum tuntasnya kontrak kerjasama antara pemerintah daerah dan swasta dalam pengelolaan sampah di Riau; 

Kerjasama antar kota/ regional antara Tangsel dan Serang akan tampil; 

Inovasi tentang plastik berbahan kentang belum menuju industri?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Sampah Kota Serang sedang uji coba Gen 5 tapi butuh Perwali, juga Perda Sampah. KBRL Jakarta termasuk oxo dan nabati tapi mesti tahan air dan bisa didaur guna; akan jadi tren nasional?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Dana Swakelola Tipe III, Limbah Medis Dibuang Sembarangan, 

Kantung Belanja Berbahan Singkong



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Proponen daur ulang tetap hajar lajur Compostable

Studi: material berbasis bio dan/ atau biodegradable yang tersedia di pasar adalah sama beracunnya dengan plastik konvensional terkait dengan zat kimia yang mereka miliki

Sosialisasikanlah Pergub DKI Jakarta No. 142 Thn 2019 TentangKewajiban ber-KBRL siapa takut?


Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastik Alf*mart dan Ind*maret Bukan Plastik biodegradable??  Tidak Ramah Lingkungan???

Food loss and waste must be reduced for greater food security and nvironmental sustainability

Sampah Plastik lama untuk RDF, Sekilas

#Boycott 2020 World Cleanup Day and expose environment fraud by NGOs from the Global North



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

KLHK Terbitkan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen

Insinerator, promosi

Aksi Warga +62 Peduli Sampah

Aksi gerakan kurangi sampah laut (26 Agustus 2020)



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Polluter Pays Principle, Kaji Kembali Daur Ulang dan TPA bermasalah

Bank Sampah dan Konsep yang utuh

TPA Tata Kelolanya belum disiplin dan jujur anggaran

Tiga Kota Dengan Pengelolaan Sampah Terbaik?



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

EPR Dipertanyakan Industri, TPA Jabodetabek Sudah Darurat Perluasan Lokasi dan Soal Lainnya



Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Mei 2020 

Oleh: Riza V. Tjahjadi

Plastik dan Sampah: Semengitnya Industri Daur Ulang; TPA di Indonesia Mesti Ditelaah Satu-satu



Covid19 Pemakaian Plastik Meningkat, Industri Daur Ulang Nyungsep?

WFH  280420



Covid19 Sampah Plastik Meningkat, Konsumen ber-go_green bingun.Pdf

Opini Riza V. Tjahjadi

#WorkfromHome 140420






o0o




Rabu, 13 Agustus 2025

 Riza V. Tjahjadi @RizaVT                                               11 Agt

Presiden RI @prabowo  dimohon turun tangan atasi konflik Suku Laut di #Kepri versus PT CBP










kukirim ke Presiden RI Prabowo Subiyanto melalui X, sebanyak 2x


Presiden Prabowo Subianto Diminta Campur Tangan Selesaikan Konflik Suku Laut dan PT Citra Buana Prakarsa


Agustus 11, 2025

• 567 Dibaca

• 1 Menit membaca






Republikbersuara.com, Batam – Proyek reklamasi dan cut and fill berskala besar di Pulau Pial Layang oleh PT Citra Buana Prakarsa memicu konflik dengan masyarakat adat Suku Laut.


Aktivitas proyek diduga merusak ekosistem mangrove dan lingkungan laut serta darat yang jadi sumber kehidupan ratusan kepala keluarga.


Warga Suku Laut dan tokoh adat menuntut agar pihak pengembang dan pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, ikut turun tangan menyelesaikan masalah.


Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) juga mendesak penghentian kerusakan mangrove dan mendukung warga untuk melakukan perlawanan jika Forkopimda tidak segera bertindak.


Ketua RW suku laut, Muchtar, menegaskan pentingnya penghormatan terhadap budaya dan adat istiadat Suku Laut oleh PT Citra Buana Prakarsa.


Read also: Kapal Tongkang Hanyut Terjang Rumah dan Kelong Warga di Batam

“Konflik ini belum ada solusi konkret dan dikhawatirkan Pulau Pial Layang akan terus menjadi “sandera” adat dan budaya Suku Laut tanpa penyelesaian yang adil,”ujar Ketua RW Muchtar kepada Republikbersuara.com. Senin (11/8/2025) malam


Muchtar menegaskan, kasus ini merupakan ketegangan antara proyek pembangunan/rekayasa lingkungan dengan hak-hak masyarakat adat dan pelestarian lingkungan.


“Keterlibatan pemerintah pusat khususnya Presiden Prabowo Subianto sangat diharapkan agar terjadi dialog inklusif dan solusi yang menghormati hak adat sekaligus mengelola pembangunan berkelanjutan,”pungkasnya


(Teddy Novianto)


https://www.republikbersuara.com/presiden-prabowo-subianto-diminta-campur-tangan-selesaikan-konflik-suku-laut-dan-pt-citra-buana-prakarsa/



Sebelumnya


Warga Suku Laut Desak Penyelesaian Pengrusakan Mangrove dan Reklamasi Ilegal di 3 Pulau Milik PT Citra Buana Prakarsa Dibawa ke DPR RI


Agustus 9, 2025

• 857 Dibaca

• 2 Menit membaca





Republikbersuara.com. Batam – Warga suku laut di Batam, yang dipimpin oleh Ketua RW Muchtar, menuntut agar persoalan pengrusakan hutan mangrove dan reklamasi ilegal di tiga pulau Pulau Kapal Besar, Pulau Kapal Kecil, dan Pulau Pial Layang  yang dikuasai oleh PT Citra Buana Prakarsa milik Hartono, bos Harbour Bay segera diselesaikan dengan melibatkan DPR RI.


Warga merasa diabaikan oleh perusahaan dan pemerintah daerah yang tidak melibatkan mereka dalam diskusi, sehingga menolak aktivitas perusahaan sebelum tuntutan mereka dipenuhi dan DPR turun tangan.


“ Warga suku laut menuntut agar persoalan pengrusakan hutan mangrove dan reklamasi ilegal di tiga pulau yaitu Pulau Kapal Besar, Pulau Kapal Kecil, dan Pulau Pial Layang, yang dikuasai PT Citra Buana Prakarsa milik Hartono segera diselesaikan dengan keterlibatan DPR RI,”ujar Muchtar kepada Republikbersuara.com, Sabtu (9/8/2025) malam


Muchtar menjelaskan, saat ini warga suku laut mengeluhkan tidak dilibatkannya mereka dalam diskusi oleh perusahaan maupun pemerintah daerah dan menolak aktivitas pengembangan pulau oleh perusahaan sampai tuntutan mereka dipenuhi dan DPR ikut menangani.


“Kami warga suku laut tidak akan membiarkan aktivitas disana berjalan serta tidak akan tinggal diam dan menolak aktivitas pengembangan pulau oleh perusahaan sampai tuntutan mereka dipenuhi dan DPR ikut menangani,”imbuhnya


Read also: Kapal Tongkang Hanyut Terjang Rumah dan Kelong Warga di Batam

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal PSDKP sudah menghentikan sementara aktivitas pengembangan pulau tersebut karena tidak memiliki izin PKPRL dan izin reklamasi. Selain itu, ditemukan indikasi penebangan pohon mangrove di Pulau Pial Layang yang sedang dalam proses investigasi.


Dirjen PSDKP, Pung Nugroho Saksono, menyatakan PT Dewi Citra Kencana melakukan aktivitas ilegal dan sudah disegel, menunggu kelengkapan perizinan.


KKP menegaskan komitmen menertibkan pengelolaan pulau kecil di seluruh Indonesia sesuai aturan, termasuk di wilayah lain seperti Kepulauan Mentawai, berdasarkan laporan masyarakat


(Teddy Novianto)


https://www.republikbersuara.com/warga-suku-laut-desak-penyelesaian-pengrusakan-mangrove-dan-reklamasi-ilegal-di-3-pulau-milik-pt-citra-buana-dibawa-ke-dpr-ri/



Lihat juga:

edisi bulan Juni dan Juli lalu di blogspot ini

dan


https://catatanbatam.com/mangrove-hancur-walhi-peringatkan-negara-bisa-digugat-jika-biarkan-reklamasi-pulau-pial-layang/






o0o



Minggu, 10 Agustus 2025

 WALHI Desak KLHK Hentikan Operasional PT Polymer Resources Indonesia di Batam

9 jam lalu

• 165 Dibaca

• 2 Menit membaca




Republikbersuara.com, Batam – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menghentikan operasional pabrik plastik PT Polymer Resources Indonesia (PRI) di Batam dan melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan pencemaran lingkungan. Desakan ini muncul di tengah upaya global untuk mengatasi krisis polusi plastik melalui Traktat Plastik.


Menurut berita Republikbersuara.com tertanggal 8 Agustus 2025, masyarakat menuding pencemaran udara dan air itu berasal dari buangan pabrik plastik PT Polymer Resources Indonesia (PRI) sejak beberapa Waktu lalu. Berita itu menyebutkan pula bahwa PT Pertamina Energy Terminal (PET) Kabil ikut terdampak, yaitu air yang dikelola di kolam penampungan ikut tercemar oleh limbah plastik dari PT PRI.


Tudingan Pencemaran dari PT PRI


Masyarakat Kampung Panau, Kelurahan Kabil, Pulau Batam, menuding PT PRI sebagai penyebab pencemaran udara dan air di wilayah mereka. PT Pertamina Energy Terminal (PET) Kabil juga dilaporkan terdampak, dengan kolam penampungan air mereka tercemar limbah plastik dari PT PRI.


Desakan WALHI dan Permintaan Investigasi


Read also: Buruh Jahit Lepas di Pekalongan Terima Tagihan Pajak Rp 2,8 Miliar, Diduga Akibat Penyalahgunaan Identitas

Riza V. Tjahjadi, seorang aktivis lingkungan dan pemantau isu sampah plastik, mendesak Menteri Lingkungan Hidup untuk menurunkan tim verifikasi yang terdiri dari unsur pimpinan Pusat Pengendali Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Sumatera di Pekanbaru, serta tim dari Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta. Tujuannya adalah melakukan investigasi mendalam terhadap kasus pencemaran air ini, termasuk dampaknya bagi lingkungan dan konsumen air yang tercemar.


Traktat Plastik dan Upaya Global


Isu ini mencuat bersamaan dengan negosiasi global untuk memfinalisasi Traktat Plastik di Jenewa, Swiss, dari 5 hingga 15 Agustus 2025. Traktat ini diharapkan menjadi perjanjian yang mengikat secara hukum bagi seluruh anggota PBB dalam mengatasi krisis global polusi plastik.


Pencemaran Plastik: Ancaman Serius


Pencemaran plastik merupakan masalah serius di Indonesia, mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah plastik dapat mencemari air dan tanah, merusak ekosistem, dan membahayakan kesehatan manusia. Limbah industri yang dibuang secara ilegal dapat mencemari badan air dan membahayakan kehidupan laut, sungai, dan sekitarnya. Air yang terkontaminasi limbah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya.


Read also: Karir Kelam Satria Nanda: Dari Cekcok dengan Bawahan hingga Terjerat Kasus Penggelapan Barang Bukti


Pentingnya Tindakan Pemerintah


Kasus ini menyoroti perlunya tindakan tegas dari pemerintah dalam mengawasi kegiatan industri dan menegakkan peraturan lingkungan. Investigasi yang menyeluruh dan penegakan hukum yang efektif sangat penting untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak negatif pencemaran industri.


(Jim)


Featured   Headline


https://www.republikbersuara.com/walhi-desak-klhk-hentikan-operasional-pt-polymer-resources-indonesia-di-batam/



Hentikan operasi Pabrik Plastik PT PRI di Batam


Dunia melalui wakil-wakilnya yang berjumlah lebih ari 170 negara sedang bernegosiasi untuk memfinalisasikan menyusun #PlasticTreaty, Traktat Plastik di Jenewa Swiss sejak tanggal 5 hingga 15 Agustus 2025; ini putaran ke lima-dua (INC5.2) yang diselengarakan oleh UNEP, Program PBB untuk Lingkungan Hidup. Traktat Plastik ini diharapkan secara hukum mengikat (legally binding) bagi seluruh anggota PBB  sebagai salah satu cara memecahkan salah satu krisis global yaitu polusi plastik. Pada saat ini di Indonesia sedang pula muncul kasus pencemaran udara dan air yang memprihatinkan masyarakat setempat dan pengguna air lainnya. Yaitu di Kampung Panau Kelurahan Kabil di Pulau Batam Provinsi Kepulauan Riau.


Menurut berita Republik Bersuara tertanggal 8 Agustus 2025, masyarakat menuding pencemaran udara dan air itu berasal dari buangan pabrik plastik PT Polymer Resources Indonesia (PRI) sejak beberapa Waktu lalu. Berita itu menyebutkan pula bahwa PT PERTAMINA Energy Terminal (PET) Kabil ikut terdampak, yaitu air yang dikelola di kolam penampungan ikut tercemar oleh limbah plastik dari PT PRI.


Saya, Riza V. Tjahjadi, sebagai salah seorang pegiat kampanye pelestarian lingkungan hidup mendesak kepada Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI agar menurunkan timnya untuk verifikasi dan mengambil Tindakan tegas terhadap kasus ini.


Tim yang saya maksud adalah terdiri dari unsur pimpinan Pusat Pengendali Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Sumatera yang berkantor di Pekanbaru Riau, dan tim dari kantor Kementarian Lingkungan Hidup Jakarta.


Saya mendesak agar kementerian lingkungan hidup segera hentikan operasi pabrik plastik dan selidiki secara seksama kasus pencemaran air ini secara menyeluruh, termasuk dampaknya bagi lingkungan sekitar dan konsumen dari air yang tercemar itu. 



Sebagai informasi:


Pusdal LH Sumatera

Jl. HR Soebrantas No, 105

Delima  Kec. Tampan Kota

Pekanbaru, Riau

Telp. 0761 62962

.



Sebelumnya



Warga Kabil Keluhkan Limbah Plastik PT PRI, Sebut Asap dan Air Limbah 

Berbau Menyengat


Agustus 9, 2025

• 60 Dibaca

• 2 Menit membaca




Republikbersuara.com, Batam— Warga Kampung Panau RT 001 RW 004, Kelurahan Kabil, Kota Batam kembali mengeluhkan dampak pembuangan limbah plastik yang diduga berasal dari PT Polymer Resources Indonesia (PRI). Mereka menyebut, pembuangan limbah ini telah berlangsung sejak perusahaan mulai beroperasi dan menimbulkan bau menyengat hingga asap pekat yang mengganggu kesehatan.


Berdasarkan penelusuran, air limbah berwarna putih pekat yang dibuang melalui parit mengalir hingga ke laut. Warga menduga proses pembuangan tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) pengelolaan limbah.


Keluhan Warga


M. Salim, salah satu warga, mengatakan pembuangan limbah kerap dilakukan pada malam hari.


“Warnanya putih dan bau sekali. Sejak setahun beroperasi, dampaknya sudah terasa. Selain air limbah, asap dari cerobong juga sering masuk ke rumah-rumah warga,” ungkapnya, Jumat (8/8/2025).


Read also: WALHI Desak KLHK Hentikan Operasional PT Polymer Resources Indonesia di Batam

Ia menambahkan, perusahaan sebelumnya pernah berjanji memperpanjang cerobong asap agar tidak langsung mengarah ke permukiman, namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi.


“Kalau angin barat, asapnya semua ke arah sini. Di sini ada anak sekolah juga. Bau asapnya bikin pusing,” tambahnya.


Tidak Ada Tindak Lanjut dari Pemerintah Setempat


Warga mengaku sudah pernah mengadu kepada pihak RT/RW dan menghadiri pertemuan dengan pihak perusahaan. Namun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut nyata.


“Bahaya ini bukan untuk satu orang, tapi untuk seluruh kampung. Pemerintah seharusnya ikut memikirkan,” ujar Salim.


Read also: Karir Kelam Satria Nanda: Dari Cekcok dengan Bawahan hingga Terjerat Kasus Penggelapan Barang Bukti

Dampak Kesehatan dan Lingkungan


Warga lain juga mengeluhkan bau limbah yang menyebabkan sakit kepala. Warna air limbah bervariasi dari putih pekat hingga hitam, disertai bau menyengat.


“Kalau malam asapnya sampai pagi. Jam setengah delapan pun masih gelap karena asap,” kata salah seorang warga.


Merembet ke Perusahaan Lain


Pencemaran ini tak hanya berdampak ke warga. PT Pertamina Energy Terminal (PET) Kabil, yang mengelola air untuk suplai kapal, juga mengaku kolam penampungan air mereka tercemar oleh limbah plastik dari PT PRI.


Read also: Warga Suku Laut Desak Penyelesaian Pengrusakan Mangrove dan Reklamasi Ilegal di 3 Pulau Milik PT Citra Buana Prakarsa Dibawa ke DPR RI

Saat dikonfirmasi, pihak PT PRI menolak memberikan tanggapan.


(Jim)


LakakerjaASL  Polreskarimun Polseksekupang


https://www.republikbersuara.com/warga-kabil-keluhkan-limbah-plastik-pt-pri-sebut-asap-dan-air-limbah-berbau-menyengat/






o0o


Arsip Blog