Sabtu, 15 Oktober 2016

World Food Day 2016 - Iklim Berubah (maka) Pangan dan Pertanian harus berubah pula



#WorldFoodDay2016  #HariPanganSedunia2016 


World Food Day 2016 - Climate is changing. Food and agriculture must too

Hari Pangan Sedunia 2016 Iklim Berubah (maka) Pangan dan Pertanian harus berubah pula



oleh Riza V. Tjahjadi
Biotani Bahari Indonesia
biotani@gmail.com


Makan secukupnya... Pangan saat ini cukup bagi semua manusia, tetapi tidak akan pernah cukup bagi manusia serakah... Kurang lebihnya begitu kata MK. Gandhi penggerak  Ahimsa, anti kekerasan dengan filosofi Satyagraha di India.




Gambar 1



Nah... simak pesan direktur jenderal Badan Pangan dan Pertanian PBB, FAO pada Hari pangan Sedunia 2016, juga Catatan-ulasan saya di bagian bawah. 

Perubahan iklim, kelaparan dan kemiskinan harus dikemukakan bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan oleh masyarakat internasional... [c]limate change, hunger and poverty must be addressed together in order to achieve the sustainable development goals set by the international community.




Gambar 2



Uuppss... Masih untung Nusantara banyak diguyur hujan pada tahun ini dibandingkan wilayah lain di belahan dunia lainnya. Jika Nusantara ini mengalami kekeringan maka bileh juga kita adu bagaimana adaptasi, dan potensi hasil antara pangan dari varietas petani dan varietas unggul baru,,, Tapi, simak lanjutnya pernyataan dirjen FAO.

"Higher temperatures and erratic weather patterns are already undermining the health of soils, forests and oceans on which agricultural sectors and food security depend," FAO Director-General José Graziano said at the global World Food Day ceremony here today.

Droughts and floods are more frequent and intense as are climate-related outbreaks of diseases and pests, he added, citing the terrible impact of El Nino in parts of Africa, Asia and Central American and more recently, Hurricane Matthew in Haiti.

"As usual the poorest and the hungry suffer the most and the vast majority of them are small family farmers that live in rural areas of developing countries," the FAO Director-General said, noting how adaptation and mitigation to climate change is fundamental, and that this requires "much better access to appropriate technologies, knowledge, markets, information and investments."

Recent international commitments for action, including the Paris Agreement on Climate Change and the 2030 Agenda for Sustainable Development, recognize the fundamental role of sustainable agriculture in addressing climate change, hunger and poverty.




Gambar 3



The World Food Day 2016 slogan: Climate is changing. Food and agriculture must too underscores the fact that to feed a global population expected to reach more than 9 billion by 2050, humanity needs to produce more food, but in ways that use up less natural resources and that drastically reduce loss and waste.

Tahun ini secara mencolok situs FAO menyatukan antara Pangan dan Pertanian ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:
Sustainable Development Goals
Goal 2. End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture

SDGs, Sustainable Development Goals, adalah agenda kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bagi manusia periode 2015 hingga 2030. SDGs adalah kelanjutan dari MDGs, Millenium Development Goals, pada periode 2000 hingga 2015 silam.




Gambar 4



Pada awal dimulainya MDGs silam Terdapat delapan Tujuan, di mana upaya memangkas kelaparan adalah Tujuan Pertama, tetapi tidak digarap oleh PBB secara umum, melainkan oleh FAO. Dan... celakanya, FAO tidak (pernah) menyantumkan Tujuan Pertama MDGs itu sebagai bagian dari keseluruhan MDGs.

Hal tersebut sejak awal saya ketahui, dan pahami ketika Erna Witoelar sebagai Duta MDGs untuk wilayah Asia Pasifik mempresentasikan apa itu MGDs pada khalayak Indonesia pada tahun 2000 silam. Secara khusus ia menyatakan hal itu kepada saya ketika saya pertanyakan mengapa Tujuan Pertama MDGs tidak disimggung dalam presentasinya.

Saya sendiri dua-tiga tahun setelahnya menggarap upaya pemangkasan tingkat kemiskinan bersama koalisi ornop globa; di FAO untuk mengobservasi pemerintah anggota FAO menyusun VGRAF, Voluntary Guideline on the Right to Adequate Food, sejak Deklarasi Roma 2002 hingga 2004, juga di tahun 2004 silam dalam Tinjauan (Review) VGRAF.
Tetapi seperti saya kemukakan di atas, saya belum pernah mendengar atau terlibat dalam diskusi mengenai pangan, atau hak atas pangan terkait dengan Tujuan Pertama MDGs.




Gambar 5




dan di kalangan masyarakat sipil, CSO di Indonesia, yaitu Infid, di antaranya sedang menggarap Tujuan no. 10


Gambar 6



Nah... Kembali ke Hari Pangan Sedunia, simak juga video terkait World Food Day 2016 - Climate is changing. Food and agriculture must too

klik:
https://www.youtube.com/watch?v=IP-4TsrIIZc


Salah satu hasil video contest, lumayan: tema Gandhian
SURPOPULATION - #WFD2016VideoContest
https://www.youtube.com/watch?v=Pi8u9FnZ7PI


untuk video contest
World Food Day 2016 - Video Contest #WFD2016VideoContest

klik:
https://www.youtube.com/watch?v=m7Id8fn7opY&index=2&list=PLzp5NgJ2-dK4RDWyp37gmDbKPG2n9nK_R


Día Mundial de la Alimentación 2016- Concurso de vídeos #WFD2016VideoContest
https://www.youtube.com/watch?v=m7Id8fn7opY&index=2&list=PLzp5NgJ2-dK4RDWyp37gmDbKPG2n9nK_R


http://www.fao.org/sustainable-development-goals/overview/en/

---



Gagasan kepada Sekretariat Infid:

Pangan dalam MDGs atau dalam SDGs?

Kalau Pangan dalam MDS maka:
# Perspektif historisnya: bersama salah satu vulnerable group terkait food security di Indonesia, yaitu komunitas pulau-pula kecil tegakkan hak atas pangan, termasuk menjajal pengajuan usul hak atas pangan ke Komisi Konstitusi untuk amandamen UUD 45 tahun 2003 yl. Pekerjaan ini dimulai dengan Fact Finding Mission tentang kelaparan di Pulau Tunda pada 21-25 April 2003 yl.
# Dan kerja-kerja hal pangan dalam UN FAO selama 2000-2015 menurut versi Biotani, yaitu mengingatkan adanya sistem peringatan dini (early warning system) terhadap ancaman kelaparan bagi komunitas pulau kecil, termasuk juga riset terhadap komunitas yang tersebar di 9 pulau kecil di 6 provinsi, dan aktif dalam negotiating text on VGRAF atau Voluntary Guideline on the Right to Adequate Food di UN FAO Roma Italy 2003-2004, dan 2006.
Ketahanan Pangan dengan perspektif  Hak atas PanganKomunitas Pulau-pulau Kecil mencakup:
•P. Bukuh Batam Kep. Riau, • P. Tunda Serang Banten. • P. Tidung Kep. Seribu DKI Jaya. • P. Sapudi Madura Jatim. • P. Balang Lompo, dan P. Karanrang di Pangkep Sulsel. • P. Talaga, P. Makassar, dan P. Kabaena di sekitar P. Buton Sultra

# Hasil kerja saya di FAO dan komunitas terkait MDGs plus kerja-kerja anggota tim (lihat bawah) yang bisa dipakai dalam SDGs.
Tim yang saya sarankan: akan disusulkan.


Lalu,

Kalau pangan dalam SDGs, maka
# Review terhadap instrumen UN FAO untuk memastikan adanya kecukupan pangan pada tingkat Negara
# Adaptasi pada aras Negara, dan rumah tangga

Tim yang saya sarankan: Kalau pangan dalam SDGs, maka
# Review terhadap instrumen UN FAO untuk memastikan adanya kecukupan pangan pada tingkat Negara
# Adaptasi pada aras Negara, dan rumah tangga

Tim yang saya sarankan: akan disusulkan.







---o0o---

Tidak ada komentar:

Arsip Blog