Sabtu, 24 Agustus 2013

Ayo Genjotlah Produksi Tanaman Pangan dan obat (Rupiah terpuruk)








Ayo Genjotlah Produksi Tanaman Pangan dan obat (Rupiah terpuruk)




Riza V. Tjahjadi
biotani@gmail.com




Rupiah terpuruk, Kutukan terhadap Keuangan RI atas ucapan Boediono... Ayo: Genjotlah Produksi Tanaman Pangan dan obat (pilih yang sesuai dengan kemarau saat ini)



Kutukan..! Itu cap yang dikatAkan ekonom senior ketika nilai tukar Rupiah tembus Rp11.000 per 1 dolar Amerika pada Selasa lalu. Perfect storm, kata analis lainnya.

Padahal ketika kurs Rupiah menyentuh level terendah Rp12.650 per dolar AS pada 24-25 November 2008, yang merupakan level rupiah terendah sejak tahun 2005 tak ada yang menyatakan sebagai kutukan... Maklum Bank Century baru sehari dapat gelontoran dana BI. Masuk akal saat itu dinilai dalam situasi krisis finansial global yang sistemik
sebagaimana dalih gubernur BI, Boediono untuk penggelontoran dana pemerintah.


Nilai rupiah diduga sukar akan kembali ke angka Rp8.000an... Ini akan memberikan konsekuensi akan meningkatnya harga produk pangan impor.

Silahkan diingat;
Impor Pangan RI
1. Beras
2. Jagung
3. Kedelai
4. Biji gandum dan meslin
5. Tepung terigu
6. Gula pasir
7. Daging ayam
8. Garam
9. Singkong
10. Kentang

Sadari juga bahan baku industri obat pun banyak diimpor produsen farmasi dari luar negri... Hayooooo, genjot: Tanaman pangan dan tanaman obat


Baca juga diskusi saya dan rekan pada Senin (19/08/13) malam yl hingga Rabu (21/08/13)silam:

Rupiah terpuruk, Kutukan bagi ekonomi RI? Genjotlah produksi tanaman pangan..!

http://biotaniindonesia.blogspot.com/



Baru Jummat kemaren GW serukan tanam kedele:




Harga Kedelai Melambung, Pemerintah Minta Petani Genjot Produksi

Arie Nugraha

23 Aug 2013 19:30:51
Kedelai (Foto: Aktual.co/Tino Oktaviano)


Bandung, Aktual.co — Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengklaim pemerintah akan menekan harga kedelai yang saat ini mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan ini akibat melemahnya mata uang rupiah atas dolar AS.

Saat ini harga kedelai mencapai Rp9000 lebih per kilogramnya yang awalnya Rp7000an berakibat sebagian pengrajin berbahan baku tersebut mogok berjualan.

Menurut Gita Wirjawan diantara upaya pemerintah menekan harga kedelai nasional yaitu meminta petani menggenjot produksi untuk jangka panjang serta melakukan impor dalam waktu dekat.

"Kalau setiap tahun itu kan kedelai yang dibutuhkan oleh Indonesia 2 sampai 2,5 juta ton. Nah produksi nasional itu kurang lebih hanya 800 ribu ton. Jadi kita mau tidak mau mendatangkan sisanya dari luar. Nah ini kita harus cari solusi untuk meningkatkan 800 ribu ton itu di dalam negeri menjadi angka yang lebih besar agar kebutuhan nasional bisa di isi," ujarnya di Sasana Budaya Ganesha ITB, Jalan Tamansari, Bandung (23/8).

Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan menyanggah penaikan harga kedelai saat ini akibat ulah spekulan tetapi bersikukuh adanya lemahnya daya tawar rupiah atas dolar AS.

Meski demikian Gita berencana akan menyelidiki pemicu penaikan harga kedelai saat ini dengan bekerja sama dengan Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia.

Pada beberapa pekan ini mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS sehingga berdampak terhadap sejumlah harga komoditi diantaranya kedelai dan sayur mayur.

Ari Purwanto
actual.co



Powered by Telkomsel BlackBerry®






---o0o--


Tidak ada komentar:

Arsip Blog