Kamis, 22 Agustus 2013

Sarjana pertanian terbanyak di dunia, tapi, sedikit-sedikit impor, sebentar-sebentar impor, lhaaa... Impor pangan kok tidak sedikit, dan impor kok tidak sebentar..?






Sarjana pertanian terbanyak di dunia, tapi, sedikit-sedikit impor, sebentar-sebentar impor, lhaaa... Impor pangan kok tidak sedikit, dan impor kok tidak sebentar..?




Oooo' oooo ... Sarjana pertanian terbanyak di dunia, Indonesia tetap hobi impor... "Sementara kita banyak mengimpor produk-produk olahan pertanian mereka yang bahan bakunya di impor dari kita. Kondisi tersebut selain rawan terhadap fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, Indonesia juga tidak dapat menikmati nilai tambah dari produk pertaniannya," kata Prabowo ketika mewakili Menteri Pertanian Suswono saat membuka "Forum Investasi Pertanian 2013".

Daftar Impor Pangan RI 2012:
1. Beras
2. Jagung
3. Kedelai
4. Biji gandum dan meslin
5. Tepung terigu
6. Gula pasir
7. Daging ayam
8. Garam
9. Singkong
10. Kentang

Ironinya, ekspor pertanian nyaris sebagian besar sekitar 70 persen dari ekspor produk pertanian Nasional, seperti biji kopi, kakao, karet, dan minyak sawit (CPO) masih dalam bentuk primer atau produk mentah, sehingga tidak memiliki nilai tambah pengolahan
bahan mentah, tak ada nilai tambah di Nusantara (Bisniscom). Perlu kita sadari produk pertanian ekspor Indonesia, seperti karet alam, sawit, kopi, dan kakao, merupakan produk pertanian yang sulit dicari substitusinya. Karena itu, permintaan produk tersebut akan tetap tinggi

Cilakanya, negara tujuan ekspor pertanian sedang lesu, dan karenanya harga jual ekspor ya rendah... Tak ada negara baru sebagai tujuan ekspor pertyanian. Nah, terlihat pula Mendag GW dikatakan akal-akal pake jurus CIF untuk genjot ekspor, supaya defisit perdagangan tidak berkelanjutan.


Kembali fokus ke sarjana pertanian:

UANG
Senin, 19 Agustus 2013 09:01:00
Sarjana pertanian terbanyak di dunia, Indonesia tetap hobi impor

Reporter : Idris Rusadi Putra 

Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor berupaya mendorong penggunaan hasil pertanian lokal sebagai sebuah kebutuhan sekaligus penguatan ketahanan pangan nasional. Sejalan dengan itu, para akademisi ini juga menolak kebijakan impor produk pertanian.

Ketua Himpunan Alumni IPB Bambang Hendroyono menyatakan para akademisi menyatakan keprihatinannya dengan besarnya jumlah impor produk pertanian. Dirjen Bina Usaha Kehutanan di Kementerian Kehutanan ini menegaskan, impor produk pertanian menyengsarakan petani Indonesia.

"Mengimpor produk pertanian, sayur, buah-buahan, ikan, daging sapi, sungguh suatu hal menyakitkan bagi petani di Indonesia. Karena apa pun alasannya, impor akan meruntuhkan motivasi petani dalam menghasilkan produk-produk pertanian. Kasihan petani-petani kita, mereka sulit untuk sejahtera," kata Bambang seperti dilansir Antara, Senin (19/8).

Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik, impor beras selama Januari-Juni 2013 tercatat sebesar 239.000 ton atau USD 124,4 juta. Sementara itu pada periode yang sama, tercatat 1,3 juta ton atau USD 393 juta jagung impor masuk ke Indonesia.

Demikian pula dengan impor kedelai pada periode Januari-Juni 2013 yang menembus 826.000 ton atau USD 509,5 juta. Impor Tepung terigu mencapai 82.501 ton atau USD 36,9 juta. Bahkan, garam termasuk komoditas yang diimpor. Selama Januari-Juni 2013 impor garam tercatat mencapai 923.000 ton atau senilai USD 43,1 juta.

Bambang sendiri mengaku heran dengan kondisi Indonesia yang terlalu mengandalkan impor. Padahal inovasi pertaniannya yang sangat banyak. Demikian pula jumlah sarjana pertaniannya. Indonesia tercatat memiliki mahasiswa pertanian dan sarjana pertanian terbanyak di dunia saat ini, namun impor produk pertaniannya tak terkendali.

Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan kualitas petani, memperbaiki infrastruktur pertanian dan mempermudah skema pembiayaan sektor pertanian. Dia juga menyatakan perlu adanya dukungan bersama dari sektor industri dan kebijakan politik yang kuat.

(mdk/noe)

http://m.merdeka.com/uang/sarjana-pertanian-terbanyak-di-dunia-indonesia-tetap-hobi-impor.html

Perlu saya katakan saya respek kepada MSD, eks Sek.Kemeneg BUMN yang tak bosan-bosannya setiap Jummat mengirim pernyataan, salah satunya: #JumatHariBuahIndonesia. Terima kasih tetap konsisten hanya konsumsi #buahlokal demi kesehatan, kemandirian, dan kesejahteraan petani. Selamat pagi dari Jogya.

Photo: impor pangan




Arisman Ir and Sandhi Mahardika like this.
View 1 more comment

Agus Hanafi Indonesia...ya...Sekali Lagi Indonesia,produk sarjana di Indonesia bukanlah untuk menjadi Pengusaha Tani tetapi Menjadi Pekerja Apa Aja,sekaligus para sarjana tsb tdk mempunyai dan mendapatkan motivasi baik untuk melakukan perbaikan kedepan...terlalu lama kta mereka buat dpt duitnya,harus dirubah mental menerabas ini
August 19 at 1:00pm · Like · 1

Sandhi Mahardika Kalau menurut saya Pak Agus, sistem KKN dan PKL yang yarus dirubah, khusus sarjana pertanian
August 19 at 1:31pm · Like

Riza V. Tjahjadi Tekankan orientasi untuk menyetak sarjana tani yang mau ngekspor produk olahan tani, bukan komoditas hasil bumi/ mentah... Harus begitu: dagang/ ekpor produk pertanian tropis olahan, dan harus total lupakan dagang model VOC, yang berbasis bahan mentah....See More
August 19 at 7:29pm · Like

Arisman Ir Terima kasih mas Riza atas sambutan baiknya, salam kenal
August 19 at 8:30pm ·







Riza V. Tjahjadi
biotani@gmail.com



 
---o0o---


 


Tidak ada komentar:

Arsip Blog