Jumat, 28 Februari 2014

Petani Apel Malang Terdepak Dua Kali; Apple growers of Malang in East Jawa was double squezes






Riza V. Tjahjadi Apple growers of Malang in East Jawa was double squezes since their farmland, included other horticulture crops have damaged by the erupsion of Mount Kelud on 13 February, meanwhile in the recent months imported apple has flooding local markets..!
 


So, the so-called the Bali Package of WTO which was proudly claimed by President SBY as the successful instrument for regenerating negotiation within the WTO, in fact, cannot help to situations face by the apple growers... Apple gwoers became losser in their own market... It can be said the goverment has not able to retain their regulation which banned importing fruits and horticulture products; only temporary banned since protested by U.S.
 



Petani Apel Malang Terdepak Dua Kali... 
Letusan Gunung Kelud merusak tanaman apel dan hortikultura, dan terdesak pasarnya oleh buah apel impor





Jumat hari buah lokal

Ayo... tetap konsumsi buah lokal bagi kesehatan konsumen, bagi keberlangsungan penanam buah lokal, dan demi kedaulatan buah..!






 oleh Riza V. Tjahjadi




Salah satu infonya








Petani Apel Malang, Geruduk Kemendag dan Kemenkoperek

24 Februari 2014

Jakarta | kabar3

SEKITAR seratus orang yang mengatasnamakan petani apel asal Malang dan Pasuruan, Jawa Timur menggelar aksi unjukrasa memprotes kebijakan pemerintah yang membuka keran impor buah.

Mereka menggelar aksi di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian. "Harga apel Malang sekarang cuman Rp2.500. Padahal biaya produksinya mencapai Rp7.000," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Hortikultura Nasional (ASN), Ramdansyah, saat berorasi di depan Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (23/2).

Dalam orasinya, mereka menuntut pemerintah, dalam hal ini Kemendag, mengurangi volume impor hortikultura yang mencapai 600-700 ribu ton. Padahal, tahun lalu pemerintah hanya mengimpor sekitar 230 ribu ton. "Harusnya pemerintah mengurangi volume impor 37 produk holtikultura yang tidak dikenai preferensi harga terutama apel," ujar Ramdansyah menambahkan. Menurut dia, impor merupakan solusi sementara jika kebutuhan nasional tak tercukupi. Selain itu, mengimpor juga harus memperhatikan musim panen raya sehingga tidak membuat harga turun.

Selain berorasi, mereka juga melempar apel Malang ke arah Kantor Kemendag. Ratusan apel Malang tampak berserakan di depan kantor Muhammad Lutfi. Puas berorasi dan melempari kantor Kemendag dengan apel, peserta unjukrasa kemudian bergeser ke kantor Kemenkoperek. Mereka kembali berorasi, menuntut Menko Perekonomian, Hatta Rajasa untuk memperhatikan nasib para petani apel yang merugi akibat kebijakan impor buah. Tak mendapat tanggapan, mereka kemudian membubarkan diri sekira pukul 13.20 WIB. Namun, para petani ini mengancam akan kembali datang untuk memperjuangkan tuntutan mereka.






Suasana aksi unjukrasa di depan Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (23/2). | Foto oleh : Muhammad Ahfadh Fazlurrohman

http://www.kabar3.com/news/2014/02/petani-apel-malang-geruduk-kemendag-dan-kemenkoperek



Data terakhir dari penelitian Universitas Brawijaya, jumlah pohon apel Malang terus menurun. Pada 2005 silam jumlah pohon apel ada sekitar 4 juta pohon. Kemudian pada 2010 turun menjadi 2 juta pohon. Pada 2013 lalu hanya ada sekitar 1,2 juta pohon yang tersisa. Bila terus seperti ini, apel malang terancam punah.
___


http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/14/02/24/n1hvbl-petani-apel-demo-kemendag-protes-maraknya-buah-impor



Repro: Republika online











Kilas balik




S U K S E S
Semoga
S U K S E S

Ref/ ingat status saya Kamis [20/02/14] silam:

Riza V. Tjahjadi
PAKET BALI WTO kapan diterjemahkan kongkrit bagi perlindungan petani buah..?

Jangan cuma mampu meraih asa tapi cuma angin baik..? Apa yang sudah digolkan WTO saja tidak mampu cepat dilanjutkan dengan aksi perlindungan atawa apresiasi bagi petani, masih NOL Besar..!

Ingin suara tolakan NO TO WTO; Our SOVEREIGNTY NOT for SALE inginkah bergema kembali?

Apel Malang yang akan dibuang petani buah adalah contoh pertama kegagalan uraikan Paket Bali WTO bagi petani Indonesia..!

[Ooooooooo... Teringat daku akan poster: Rezim Gede Bacot..]

Kamis, 20 Februari 2014 07:15:07 WIB

Tiga Ton Apel Malang Akan Dibuang Petani

JAKARTA (Pos Kota) – Kecewa impor hortikultura diumbar, petani apel Malang, Jawa Timur berencana menggelar demo di Jakarta. Mereka berangkat ke Ibukota dengan membawa 3 ton apel Malang untuk dibuang di depan kantor Kementerian Perdagangan.

Dst
¤¤
¤


 https://www.facebook.com/riza.v.tjahjadi



---o0o---





 

Tidak ada komentar:

Arsip Blog